Membaik Memburuk

Selasa 02-08-2022,07:45 WIB
Reporter : radar
Editor : Yar Azza

 

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - UMURNYA sudah 82 tahun tapi masih mampu bikin panas-dingin dunia: Nancy Pelosi. Ketua DPR Amerika Serikat itu sudah tiba di Singapura. Kemarin. Sudah bertemu Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

BACA JUGA:Polda Perlancar Kunjungan Menparekraf di Bengkulu

Negara Singapura memang partner terbaik Amerika di Asia Tenggara. Punya hubungan perdagangan bebas. Dari Singapura Pelosi akan mampir ke Malaysia, tapi tidak Indonesia. Setelah hari ini di Kuala Lumpur jadwal Pelosi berikutnya penuh misteri. Maunya ke Taiwan. Tidak. Pergi. Tidak. Ke sana. Mampir satu malam. Tidak. Penuh rahasia.

BACA JUGA:Siap-Siap, 4 Pejabat Mukomuko Bakal Ditunjuk jadi Calon Sekda

Negara Amerika sudah mulai mengerahkan angkatan perang. Mereka bergerak ke dekat Taiwan. Termasuk kapal induknya. Amerika juga terus memonitor pergerakan tentara Tiongkok. Berikut armada dan persenjataannya. Tiongkok juga terus memonitor pergerakan armada perang Amerika.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (19)

Negara Tiongkok memang geram pada rencana kunjungan Pelosi ke Taiwan itu. Berbagai peringatan sudah dinyatakan. Termasuk ketika Presiden Xi Jinping berbicara lewat telepon dengan Presiden Joe Biden. Selama dua jam lebih. Dua hari lalu.

 

Tapi pun seorang presiden tidak bisa mengintervensi acara Ketua DPR Nancy Pelosi. Yang bisa dilakukan presiden adalah menjaga keamanan Pelosi. Terutama dari ancaman Tiongkok.

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Raih Lima Terbaik Nasional IKIP 2022

Sosok Pelosi pribadi tentu ingin bikin sejarah besar: menjadi pejabat tertinggi pertama yang menginjakkan kaki ke Taiwan. Setidaknya selama 25 tahun terakhir. Alasannya: untuk memberi dukungan pada gerakan demokrasi di Taiwan.

Dia sejak muda memang sudah anti Tiongkok. Ideologis. Tiongkok dianggap komunis, otoriter dan musuh demokrasi. Dia terus mendukung demo besar Tiananmen. Juga mendukung gerakan pro-demokrasi di Hongkong. Dia juga mendukung dan menemui Dalai Lama, simbol perlawanan Tibet ke Tiongkok.

Dari sikap dasarnya itu bisa jadi Pelosi ngotot ke Taiwan. Detik terakhir baru dia putuskan. Ya. Atau tidak. Maka hari ini adalah hari yang paling mendebarkan: putusan apa yang diambil Pelosi di detik terakhirnya.

BACA JUGA:Nyadap Karet, Petani Seluma Temukan Mayat

Tidak ada alasan bagi Pelosi untuk batal ke Taiwan. Takut pada ancaman Tiongkok sangatlah memalukan. Juga bisa membuat rakyat AS terhina.

Tentu ada alasan guyon yang bisa dipakai. Seperti yang ditemukan pembaca Disway kemarin: Pelosi belum menjalani booster ke-4.

 

Tapi Pelosi bukan pelawak. Yang penting semoga hari ini kabar di Taiwan baik-baik saja. Semoga hari ini bisa lewat tanpa insiden apa pun di sana.

Maka lebih baik kita cari hiburan ke Ukraina. Senin kemarin kapal besar pertama berhasil meninggalkan pelabuhan Odesa. Kapal itu membawa jagung sebanyak 26.000 ton. Nama kapalnya Razoni. Berbendera Sierra Leone, Afrika Barat.

Setelah lepas dari pelabuhan terbesar Ukraina itu Razoni mengarungi Laut Hitam menuju pelabuhan Istanbul, Turki. Di Istanbul kapal diperiksa secara saksama. Yang memeriksa adalah petugas Turki. Turki-lah yang menjamin keamanan kapal itu, termasuk menjamin kebenaran isinya.

Dari Turki kapal Razoni akan memasuki Laut Marmara menuju pelabuhan Lebanon. Itulah kapal pertama berisi bahan pangan. Yang akan disusul dengan kapal-kapal berikutnya berisi gandum, minyak goreng bunga matahari dan kedelai.

Turki ternyata bisa menjadi negara yang meredakan krisis pangan dunia. Begitulah dunia. Membaik di sini memburuk di sana. ( Dahlan Iskan )

 

Kategori :