Kementerian terkait, lanjutnya, harus merespon hal ini, karena kejadian ini bukan hanya terjadi di Bengkulu, namun hampir di banyak daerah.
"Secara psikologi diantara sebabnya bisa jadi karena terlalu seringnya melihat tontonan bernuansa kekerasan secara berulang, atau memang karena melampiaskan kekesalan, harus lakukan penanganan khusus.''
Ia berharap pemerintah daerah dan dinas terkait membuat langkah terpadu penanganan tawuran antar pelajar ini, sehingga kasus serupa tidak lagi mencoreng wajah dunia pendidikan di Bengkulu.
BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas, Sujono Ikuti Pelatihan Kepemimpinan Internasional
BACA JUGA:Pelepasan Kawasan Hutan, Komisi IV DPR RI dan KLHK Kunjungi Desa Kota Niur
"Bahaya sekali kalau sampai tawuran ini menjadi budaya baru bagi remaja di negeri ini."