Ketika sampai di Kertapati, yaitu tempat pangkalan bus saat itu, Fatmawati melihat ayahnya sudah ada disana untuk menjemputnya.
Fatmawati melihat ayahnya, lalu dihampirinya. Lalu ia peluk ayahnya saking rindunya. Ayahnya mencium pipi Fatmawati dengan penuh kasih sayang.
BACA JUGA:Festival Danau Nibung Kembali Digelar, Ini Jadwal dan Acaranya
Ia merasa lega karena sudah bisa berkumpul kembali dengan orangtuanya. Fatma berdoa semoga keluarganya tetap aman dan damai. Jangan sampai berpisah lagi.
Untuk sementara waktu, di Kota Gajah karena memang banyak gajah, ayahnya menumpang di rumah kakaknya. Rumahnya itu bertingkat yang terbuat dari batu dan kayu.
BACA JUGA:Bengkulu Punya Balai Pelestarian Kebudayaan
Ayahnya dijanjikan, apabila keluarga yang menyewa rumah kakaknya yang di bawah itu pindah, maka ayahnya bisa menempati rumah yang di bawah itu nantinya.
Benar saja, tak lama sesudah itu, dua orang yang menyewa rumah itu pindah. Fatmawati, ibu dan ayahnya menyewa rumah yang di bawah itu.
BACA JUGA:Mahasiswa Unib Disebar di Bengkulu Tengah, Kades Plajau Senang
Ia menyewa 2 ruangan. 1 ruangan digunakan untuk tempat tidur. Satu ruangan lainnnya digunakan untuk membuka usaha. Fatmawati diberi tempat tidur, sedangkan ibunya tidur dikolongnya.
Bapaknya membuka usaha warung yang menjual barang keperluan sehari-hari. Seperti minyak tanah, minyak kelapa, brambang, bawang, garam, kayu bakar, kecap.
BACA JUGA:Siap-Siap, Kuota Haji Indonesia Tahun 2024 Sebanyak 221.000 Jemaah