"Tapi tentunya kita tidak bisa meminta warga pindah begitu saja. Tentu harus ada konpensasi bagi warga yang terdampak. Tentu kita juga harus carikan solusi, agar semuanya ini bisa berjalan dengan bersama - sama. Kita bukan mengganggu aktivitas perusahaan. Silahkan saja, namun tentu kita juga harus pikirkan kesehatan masyarakat sekitar," kata Bambang.
Sementara itu, Plant Bengkulu PT Cemindo Gemilang, Novpawan dan manajernya bernama Dimas Adhitya mengatakan bahwa perusahaan sudah rutin laporkan batas ambang udara ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Diapun mengakui bahwa jika kawasan industri berada di pemukiman akan terus terjadi gesekan. "Tapi Kami dari perusahaan tentu siap untuk bersama - sama mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Lalu untuk CSR sudah rutin kami salurkan," sambungnya.
Lalu Dimas, penanggungjawab produksi, melanjutkan bahwa upaya agar debu tidak beterbangan, sudah pasti dilakukan. Pertama, dengan cara rutin melakukan penyiraman dilokasi pabrik.
"Kami pun ada program pengecekan kesehatan masyarakat. Dan termasuk soal info warga yang sakit, pihak perusahaan bisa ikut cek ke lapangan. Dan jika terbukti sakit diakibatkan karena aktivitas perusahaan, maka pihak perusahaan akan bertanggungjawab. Karena, memang ada programnya," kata Dimas dihadapan DPRD Kota.
Namun dirinya mengatakan, kedepan, aktivitas bongkar muat bahan mentah dan produksi akan disterilkan lagi dengan menggunakan waring.
Kemudian, perwakilan warga, Edi Aswandi mengaku sangat kesal dengan debu yang kerap mengotori tempat usaha dan rumahnya. Diapun makin kesal karena pihak perusahaan selalu membantah debu itu berasal dari aktivitas pengolahan semen.
"Sebelum ada pabrik, tidak pernah mengalami hal ini. Sekarang, setiap satu jam sekali kami selalu menyapu rumah. Kalau dibiarkan, bisa berdebu semua. Bisa dilihat sendiri, semua dedaunan disini sudah sangat berdebu. Silahkan pegang, itu debu jalan apa semen. Saya bukan mengada-ngada, silahkan cek saja. Saya harap, pemerintah dan dewan bisa carikan solusi terkait hal ini. Saya bukan menghalangi keberadaan pabrik semen ini, silahkan saja. Saya hanya minta disterilkan debunya saja," tutup warga. (*)