“Kamu masih lupa sama saya, Yuma?” ujarnya dengan lembut kepada Dinanti.
Dia hanya bisa terdiam. Karena, Dinanti benar- benar bingung dengan ucapan Adam.
“Saya tidak paham apa yang kamu bicarakan,” sahut Dinanti dengan kening yang mengerut.
“Nama saya Muhammad Adam Abian Saputra, dan saya benar benar tidak menyangka kejadian beberapa tahun yang lalu membuat kamu lupa kepada saya…”lirih Adam lalu berbalik badan dan pergi dari taman itu dengan seketika.
“Saya permisi,.Wassalamualaikum,” ucap Adam sebelum meninggalkan taman tersebut untuk kembali masuk ke dalam panti.
Gadis itu pun langsung berbalik badan, dan menatap punggung Adam dengan penuh pertanyaan kepada cowok itu.
Karena hari sudah larut malam, Dinanti dan keluarganya berpamitan kepada ibu Sri dan pak Rahmad untuk pulang dulu.
“Saya benar- benar bahagia bisa bermain dan berdongeng kepada mereka semua pak. Sekali lagi terima kasih. Saya pamit dulu, wassalamualaikum,”jelas Dinanti kepada ibu Sri dan pak Rahmad.
Keesokan paginya, seperti biasa Dinanti akan pergi kuliah, lalu lanjut pergi les melukis untuk mengembangkan bakatnya.
“umi, abi Dinanti pamit dulu ya, assalamualaikum!”ucap Dinanti kepada kedua orang tuanya, sebelum pergi ke kampus menggunakan mobil. “Oh ya umi, abi, nanti malam Dinanti mau cerita. Jangan lupa ya, see you,”ujar Dinanti dengan penuh semangat.
Sesampainya di kampus, Dinanti langsung pergi menjenguk Zaki. Walaupun jurusan mereka beda, tetapi mereka tetap melakukan rutinitas. Yaitu, berjumpa walaupun sebentar.
Dinanti adalah anak jurusan bisnis. Sedangkan Zaki anak arsitektur.
“ Hai sayang,” sapa Dinanti dengan bersemangat kepada sang pacarnya. Zaki yang sedang menggambar itupun seketika langsun terdiam dan menoleh ke asal suara.
“Hai Dinanti,”balas Zaki lesu melihat kedatangan Dinanti ke jurusannya.
Dinanti sudah biasa diperlakukan seolah olah seorang teman. Padahal, dia adalah pacarnya sendiri. Namun karena cinta itu buta, jadi mau disakitin, nggak di perhatiin pun bakal tetap sayang walaupun menyakitkan.
“Kenapa?”tanya Zaki dengan singkat. Dinanti hanya tersenyum tipis kepada Zaki.