Kisah Masa Kecil Fatmawati Anak Tokoh Muhammadiyah di Bengkulu

Senin 09-10-2023,01:58 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : lay

Wajahnya bersih, berwibawa. Hidungnya tertutup sebelah. Kenapa ditutup, ia tidak tahu secara pasti. Ia juga membantu memelihara kambing gurunya itu secara bergantian.

 

Istri guru yang mengajar dia mengaji itu juga punya usaha makanan kroket untuk menambah penghasilan suaminya.

 

Bahkan Fatmawati juga ikut menjualkan makanan tersebut. Ia mendapatkan upah satu gobang (2, 5 sen) dari hasil usahanya itu.Waktu kecil, Fatmawati juga senang seni suara atau bernyanyi. Kesukaannya adalah menyanyikan lagu yang penuh semangat dan gembira. Kalau tidak ada acara, dia sering disuruh temannya untuk menyanyi.

 

Ia menyanyikan lagu nyanyian Islam Raya yang lagunya mirip dengan Indonesia Raya. Kalau sudah bosan nyanyi, ia pindah ke acara menari. Biasanya diiringi dengan iringan kecapi.

 

Kemudian ia pindah rumah ke Pasar Marlborough. Letaknnya persis di depan rumah kelahirannnya. Di belakang rumahnya itu terhampar laut lepas.

 

Malam-malam terdengar jelas deburan ombak laut yang memecah dibibir pantai. Ia dan ayahnya sering mandi di laut. 

 

Kemudian, dia pindah rumah. Rumah baru yang ditempatinya ini lebih besar dan bertingkat. Di rumah baru ini ayahnya membuka toko yang menjual selop kodian yang didatangkan dari Yogjakarta.

 

Rumah itu juga dijadikan tempat kos untuk seorang guru. Selain itu, juga membuka usaha binatu. Ayahnya mencuci sendiri. Juga membuka depot es, membuka usaha percetakan kecil. Setelah berumur 6 tahun, ia mulai masuk sekolah gedang (Sekolah Rakyat ) namanya saat itu. Anak-anak waktu itu kalau mau masuk sekolah, ia disuruh memegang telinga kiri dengan tangan kanan melingkar (melalui) kepala.

 

Kategori :