Mendengar kata dari Fatmawati itu, Sukarno kembali bersuara.
"Aku tak mau Fat kasihan padaku. Tetapi kau harus katakan kau cinta padaku. Ketahuilah Fat, aku bingung menjawab pertanyaan ibuku di Blitar. Berulang kali beliau menyuratiku, kapan ia diberi cucu laki-laki"
Kata Fatmawati, Pak Karno kemudian bercerita kalau mbakyunya sudah punya 4 orang anak.
Sukarno mulai merayu, "Aku dalam pembuangan, Fat. Hanya kaulah seorang jadi penghiburku. Jika aku di Jakarta aku dapat berunding dengan Moh. Husni Thamrin atau Mr. Sartono dan lain-lainnya. Siapa yang akan memiliki buku-buku yang kau lihat di kamarku itu?"
Sukarno berkata dengan panjang tanpa disela Fatmawati.
"Aku ingin satu anak laki-laki, satu saja! Kalaupun lebih, syukur Alhamdulillah. Aku seorang pemimpin rakyat yang ingin memerdekakan bangsanya dari Belanda. Tapi rasanya aku tak sanggup jika kau tak menunggu dan mendampingi aku. Kau cahaya hidupku untuk meneruskan perjuangan yang maha hebat dan dahsyat," rayu Sukarno.
Fatmawati sudah tahu perasaan Bung Karno terhadap dirinya. Sukarno juga sudah mengutarakan perasaan hatinya kepada gadis yang ia suka sejak pandangan pertama.
Lalu, Fatmawati menyampaikan hal tersebut kepada Bapaknya, Hasan Din. Fatmawati sebetulnya sudah memiliki kesimpulan dan tekat. Andai kata ia menerima pinangan itu, Sukarno harus bercerai dulu dengan Ibu Inggit secara baik-baik. Fatmawati tidak ingin dipoligami.