Asam asetat menambahkan rasa yang kuat, asam, dan manis pada cuka sari apel.
Asam asetat juga memiliki sifat antijamur dan antibakteri sehingga menjadikan cuka sari apel sebagai pembunuh.
Menurut data yang diterbitkan dalam International Journal of Microbiology pada tahun 2021, sifat antibakteri mungkin disebabkan oleh tingginya kandungan fenolik pada cuka sari apel.
Studi eksperimental menunjukkan bahwa cuka sari apel dapat membantu membunuh bakteri seperti E. coli. Escherichia coli), Staphylococcus aureus (staphylococci) dan Candida albicans (sejenis ragi).
Semua ini adalah kuman yang dapat menimbulkan gejala dan komplikasi jika terinfeksi.
Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat cuka apel dalam membunuh kuman yang menginfeksi tubuh manusia.
Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
Meskipun cuka sari apel memiliki banyak manfaat kesehatan, penting juga untuk mempertimbangkan risiko dan efek sampingnya.
Menggunakan cuka sari apel murni dapat menyebabkan rasa terbakar, iritasi dan ketidaknyamanan karena tingkat keasaman yang tinggi.
Selain itu, tidak disarankan mengonsumsi cuka apel setiap hari dalam jangka waktu lama. Penggunaan cuka sari apel setiap hari dalam jangka pendek mungkin bermanfaat dalam mengobati kondisi kesehatan tertentu.