Saat melibatkan televisi pada proses belajar, anak akan mendapatkan pengalaman baru yang dapat menstimulasi kecerdasannya. Dalam buku Televisi sebagai Media Pendidikan, stimulasi tersebut hadir karena anak dapat melihat sesuatu yang baru, berjumpa dengan seseorang yang belum ditemui, atau datang ke tempat yang asing. Televisi yang bersifat langsung dan nyata dapat meningkatkan efektivitas belajar anak.
Penelitian berjudul Pengaruh Televisi terhadap Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun yang dilakukan Universitas Negeri Yogyakarta juga menunjukkan pemilihan tayangan yang baik dan bersifat edukatif memiliki dampak positif pada anak. Dari segi aspek bahasa misalnya, anak menjadi lebih komunikatif dan lancar dalam berbahasa. Tontonan yang bersifat edukatif juga mampu meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak dengan orang lain.
Saat anak menonton tayangan edukatif yang berulang, kemampuan anak untuk mengingat plot cerita, memerhatikan detail penting, hingga memecahkan masalah menjadi meningkat. Seperti dilansir Institute of Education Sciences, anak menjadi lebih siap sekolah karena telah mampu menyortir benda, mengetahui angka dan huruf, dan mempunyai kemampuan literasi yang baik.
Ternyata, televisi dapat mendukung proses belajar dan menstimulasi kecerdasan anak. Yang perlu diingat adalah bagaimana orang tua dapat memilih tayangan yang edukatif dan tetap menghibur. Tak hanya dari stasiun televisi biasa, kini sudah banyak platform yang menghadirkan tontonan ramah anak, misalnya Youtube dan Netflix.
Heni Fartika juga menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan layanan bagi pengunjung, termasuk memperkenalkan berbagai layanan perpustakaan kepada mereka.
“Dengan mengajak anak didik ke perpustakaan, mereka dapat mengetahui apa yang ada di perpustakaan dan menikmati berbagai layanan yang ada,” tutup Heni Fartika. (adv)