Tidak hanya sampai disitu, perjuangan untuk mendapatkan ibadah yang sempurna selama manasik haji juga ia lakukan bersama sang istri.
Untuk menuju Batam, mereka harus menaiki kendaraan boat atau kapal dan menempuh sekitar 30 menit.
Terkadang cuaca yang kurang bersahabat membuat Matsa dan istri harus rela pulang hingga larut malam.
"Kami manasik seminggu dua kali atau tiga kali. Waktu manasik kadang jam 5 baru selesai. 2013 daftar haji. Jarak dari rumah ke Batam 30 menit naik boat. Kalau ke kecamatan satu jam. Jadi kita pakai buat sendiri yang kecil. Itu untuk setiap hari kerja sebagai nelayan. Kadang - kadang kena hujan, kadang - kadang pulang malam gak tentu. Dari Batam kan jauh, kadang- kadang jam 8 dan jam 9 pun pernah," ujarnya.
"Pernah dulu kami pulangnya hujan, gadak pelindung. Berhenti di pancang karena gelap. Setelah nunggu satu jam baru gerak lagi. Adalah payung satu. Kalau orang darat itu mungkin 20 kali, kalau kami sampai 30 kali ikut manasik," katanya lagi.
Sementara sang istri yang bernama Saiyah mengucap syukurnya karena bisa memenuhi panggilan Allah bersama sang suami.
Meski sempat tertunda akibat Covid - 19. Jemaah berusia 62 tahun itu berharap langkah mereka kelak bisa diikuti anak dan cucunya.
"Alhamdulillah, disambut dengan sangat baik. Pelayanannya sangat bagus. Bersyukurlah tiba di tanah suci ini, niat ibu tercapai. Minta doa anak agar bisa ikuti jejak ibu juga," katanya.
Sebelumnya, jemaah calon haji asal embarkasi Batam yang tergabung dalam kloter 2 tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz pada Senin, 13 Mei 2024. Selanjutnya, jemaah dibawa menuju ke penginapan yang ada di Madinah.