RADAR BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu berkomitmen untuk memprioritaskan pengembangan hilirisasi industri pengolahan gabah menjadi beras.
Langkah Strategis Pemprov Bengkulu ini diambil untuk mengoptimalkan potensi pertanian lokal dan meningkatkan perekonomian daerah.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RS Denni, menjelaskan, pengembangan industri hilir ini sangat penting untuk meningkatkan produksi gabah sekaligus memastikan bahwa produk gabah dari petani Bengkulu tidak dijual ke luar provinsi, tetapi diolah dan dikonsumsi di dalam daerah.
"Kita belum memiliki fasilitas pengolahan gabah yang memenuhi standar, sehingga gabah kita banyak dijual keluar daerah.
Akibatnya, kita mengalami surplus gabah, tetapi defisit beras. Karena, beras yang kita konsumsi justru didatangkan dari luar," ungkap Denni.
BACA JUGA:Redmi Note 10S: Spesifikasi dan Fitur Lengkap Dengan 4 Kamera Desain Modern, Penyimpanan Besar
Denni menegaskan, situasi ini memerlukan perhatian serius.
Terutama di tengah ancaman krisis pangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu akibat menyusutnya areal persawahan dan ancaman El Nino.
"Dengan adanya industri pengolahan gabah menjadi beras, kita bisa mempertahankan gabah di dalam wilayah Bengkulu dan mengolahnya menjadi beras sendiri. Ini adalah langkah penting yang harus kita ambil bersama dan menjadi prioritas pemerintah," tambahnya.
BACA JUGA:Smartphone HTC U24 Pro Resmi Dirilis, Spek Mumpuni Dengan Snapdragon 7 Gen 3, Resolusi Kamera 50MP
Denni juga menjelaskan bahwa saat ini stok beras untuk masyarakat Bengkulu masih dalam kondisi aman.
Namun, upaya antisipasi tetap perlu dilakukan. Terutama, menghadapi potensi ancaman El Nino dan musim kemarau yang dapat mengancam areal pertanian di Bengkulu.
"Produksi beras kita saat ini masih aman, tetapi kita harus bersiap menghadapi El Nino. Kita akan melakukan pendataan untuk memastikan kecukupan produksi beras petani lokal jika kabupaten atau provinsi tetangga atau Bulog tidak lagi mampu menyuplai beras untuk kita," kata Denni.