Jalan Terus Rusak Diduga Akibat Aktivitas Angkutan Batu Bara dari Jambi, Komitmen Pemprov Bengkulu Ditagih

Senin 29-07-2024,08:58 WIB
Reporter : Windi
Editor : Syariah muhammadin

Menanggapi situasi yang semakin mendesak ini, Pemprov Bengkulu telah berkomitmen untuk menindak tegas pelanggaran operasional angkutan batu bara.

Gubernur Rohidin menyatakan bahwa pihaknya tidak hanya akan menegakkan aturan melalui surat edaran, tetapi juga akan meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas terkait untuk melakukan pengawasan lebih ketat di lapangan.

“Kami akan memastikan bahwa aturan ini ditegakkan. Pengawasan di lapangan akan diperketat, dan sanksi akan diberikan kepada yang melanggar. Kami ingin memastikan bahwa jalan-jalan di Bengkulu aman dan layak untuk digunakan oleh semua masyarakat,” tegas Gubernur Rohidin.

Masalah ini juga mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi.

Menurutnya, angkutan batu bara dari Provinsi Jambi yang melintasi Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah menuju Pelabuhan Pulau Baai di Kota Bengkulu menunjukkan ketidaktertiban yang semakin parah.

Truk-truk ini sering kali mengganggu pengguna jalan lain dan menjadi penyebab utama kerusakan jalan, terutama di jalur Benteng-Kepahiang yang merupakan jalan nasional.

“Salah satu keresahan utama adalah kerusakan jalan yang sebagian besar adalah jalan nasional. Bahkan di gunung (jalur Benteng-Kepahiang) ada bagian jalan yang terbelah. Ini diduga karena tonase angkutan batu bara ini melebihi ketentuan yang diizinkan,” ungkap Edwar. 

Meskipun Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) berupaya memperbaiki jalan yang rusak, perbaikan ini sering kali hanya bersifat sementara. Karena, kerusakan kembali terjadi akibat pelanggaran tonase.

Edwar juga menyoroti kebiasaan buruk angkutan batu bara yang sering berhenti sembarangan dan konvoi kendaraan yang panjang, menambah kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

 “Kami mendesak agar Pemprov Bengkulu segera mengambil langkah penertiban,” tegasnya.

Ke depan, dengan adanya kerja sama yang solid antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, diharapkan wilayah Bengkulu dapat mengelola sumber daya alamnya dengan lebih baik, tanpa mengorbankan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. 

BACA JUGA:Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Mengalami Masalah Serius, Hanya 4 Meter, Harus Segera Diatasi

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Menjadi Poros Maritim di Samudera Hindia, Potensi Kekayaan Laut Melimpah

BACA JUGA:Juragan Bakso Madiun, Kuliner Favorit dengan Harga yang Terjangkau dan Mendapat Rating Tinggi di Google Maps

Kategori :