“Walau bagaimana pun anak pelaku tetap kita berikan pelayanan kesehatan. Kita nanti bersama instansi terkait untuk mengobati luka di betis kaki kirinya yang sudah terinfeksi tertembus peluru polisi,” ujarnya.
Sementara itu, diketahui 2 anak pelaku tersebut sebelum diajak ayahnya ke kebun kopi, pernah menimba ilmu pendidikan di pondok pesantren Hidayatullah.
BACA JUGA: Ratusan Massa Geruduk Kantor KPU Seluma, Arus Lalin Dialihkan
BACA JUGA:Ini Dia Pemenang Lomba Peringatan HUT RI di Pemkab Seluma
Namun karena dijemput paksa oleh ayahnya, kedua anak pelaku akhirnya putus sekolah dan justru tidak mendapat pola asuh yang salah oleh ayahnya, yang diketahui pernah dipasung karena mengalami gangguan jiwa.
“Yang jelas ini pola asuh dari ayahnya yang kurang waras. Apalagi pernah dipasung keluarganya. Jadi, didikannya jauh dari kepribadian anak –anak santri pada umumnya. Jadi, anak pelaku ini masih perlu diberikan pendampingan dan pembinaan di peradilan anak,” sampianya.