Tidak hanya fokus pada jalan provinsi, Dinas PUPR Bengkulu juga bekerja sama dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu untuk menangani ruas jalan nasional yang rawan longsor. Tejo menyebut sejumlah jalur strategis yang menjadi perhatian khusus, seperti jalan penghubung Bengkulu Selatan-Kaur, Bengkulu Selatan-Pagar Alam, dan Bengkulu Tengah-Kepahiang.
"Jalur-jalur nasional ini tetap menjadi prioritas kami. Bersama BPJN, kami akan menyiagakan tim dan alat berat untuk mengantisipasi potensi longsor di lokasi-lokasi tersebut," ujar Tejo.
Kerja sama ini memungkinkan koordinasi yang lebih baik, terutama dalam penanganan bencana di ruas jalan nasional yang juga menjadi jalur vital bagi masyarakat selama liburan.
"Tujuan utama kami adalah memastikan aksesibilitas tetap terjaga, baik di jalan provinsi maupun nasional," imbuhnya.
Menurut Tejo, penempatan alat berat di lokasi rawan merupakan bagian dari strategi penanganan bencana yang cepat dan efektif.
"Begitu ada laporan longsor, tim kami bersama BPJN bisa langsung bergerak. Kami tidak ingin ada kemacetan panjang yang mengganggu perjalanan masyarakat selama Nataru," katanya.
Langkah ini juga didukung dengan penyiapan tim lapangan yang siaga selama 24 jam.
"Tim akan terus memantau kondisi cuaca dan melaporkan jika ada potensi longsor. Dengan kesiapsiagaan ini, kami harap segala kendala di lapangan bisa diminimalkan," lanjut Tejo.