RADAR BENGKULU – Setelah resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu periode 2025-2030 mendatang, Helmi Hasan dan Mi’an tidak bakal mengendarai mobil dinas baru, karena pemprov Bengkulu belum menyiapkannya.
Kondisi ini berbeda dari beberapa daerah lain yang sering kali menyediakan kendaraan dinas baru bagi kepala daerahnya, Helmi Hasan dan Mi’an dipastikan akan menggunakan mobil dinas lama yang sebelumnya dipakai oleh mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Pj Sekdaprov) Bengkulu, Haryadi, menegaskan bahwa penggunaan mobil dinas lama ini merupakan bentuk efisiensi sekaligus langkah untuk mengoptimalkan aset pemerintah daerah.
“Nanti akan kita laksanakan serah terima mobil dinas yang lama. Untuk sementara belum ada mobil dinas baru untuk Gubernur dan wakil gubernur," ungkapnya.
BACA JUGA:Helmi Hasan Membuka Program Lapor Pak Gub di Media Sosial!
BACA JUGA:Respon Netizen Tentang Program Lapor Pak Gub yang Digagas Helmi Hasan
Selain fasilitas kendaraan dinas, persiapan pelantikan untuk pasangan kepala daerah terpilih juga telah dilakukan secara matang. Haryadi menjelaskan bahwa semua perlengkapan pelantikan sudah sesuai regulasi dari Kementerian Dalam Negeri.
“Pakaian Dinas Upacara (PDUP) lengkap dengan tanda pangkat dan jabatan, hingga sepatu putih khusus sudah kami siapkan. Selain itu, ada juga Pakaian Dinas Harian (PDH) dan pakaian adat yang nantinya akan digunakan pada momen-momen tertentu,” jelasnya.
Ia menambahkan, pakaian adat yang disiapkan mencerminkan kekayaan budaya Bengkulu. “Kita ingin menunjukkan identitas Bengkulu dalam berbagai acara resmi maupun adat. Oleh karena itu, pakaian adat untuk Gubernur dan Wakil Gubernur telah dirancang sedemikian rupa untuk merepresentasikan budaya lokal,” ungkapnya.
Penggunaan pakaian adat dalam pelantikan dan acara-acara resmi menjadi simbol komitmen pemerintah daerah untuk terus melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Hal ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pemerhati budaya Bengkulu.
“Ini adalah bentuk penghargaan kepada budaya kita sendiri. Sebagai kepala daerah, penggunaan pakaian adat tentu akan memperkuat identitas daerah,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Haryadi mengungkapkan harapannya kepada Helmi Hasan dan Mi’an untuk memberikan perhatian penuh pada peningkatan pelayanan masyarakat selama masa kepemimpinannya.
“Kita semua berharap pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dapat membawa perubahan yang signifikan bagi Bengkulu, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.