Banner disway

Kualitas Kurang, Harga Kopi Kaur Anjlok

Kualitas Kurang, Harga Kopi  Kaur Anjlok

Gudang Kopi di Desa Linau Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, milik Luwi-Hendri-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Bintuhan - Harga biji kopi kering di wilayah Kabupaten Kaur  sejak enam bulan terakhir mengalami penurunan harga mulai dari  Rp 1.000 hingga Rp 1.500 perkilogram setiap bulan. Harga tertinggi awal tahun 2025 pernah mencapai Rp 74.000 perkilogram.

Salah seorang pengepul besar biji kopi kering di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Luwi menjelaskan, di wilayah Kabupaten Kaur saat ini harga di petani Rp 58.000 perkilogram. Bulan sebelumnya pernah mengalami harga tertinggi Rp 74.000 perkilogram.

BACA JUGA: Kewajiban Baca Tulis Al-Quran Bagi Siswa di Kaur Mulai Diterapkan

 

Lebih lanjut dikatakan, petani kopi di wilayah Kabupaten Kaur musim panen sudah mulai surut, sudah diujung musim. Tetapi buah biji kopi di Provinsi Lampung sudah memasuki musim panen, sehingga kualitas biji kopi kering di Kabupaten Kaur kalah kualitas.
   

"Kualitas biji kopi kering di Kabupaten Kaur kalah dibandingkan dengan biji kopi kering di Provinsi Lampung. Terutama kopi di Lampung Barat, masuk kualitas terbaik. Sehingga harga kopi di Kabupaten Kaur mengalami penurunan," jelas Luwi.

BACA JUGA:Bupati Kaur Sambut Menteri Yandri Susanto Bersama Istri Saat Silaturahmi di Gunung Megang

 

Dikatakan Luwi, harga kopi di wilayah Kabupaten Kaur kalah kualitas karena masih terdapat kulit, kurang bersih dan biji menghitam. Ini karena di panen saat kopi belum tua atau di panen merah tua.

Kualitas kopi seperti itu memang dari pengolahan petani, mau cepat panen dan dijual cepat. Selain cara pengolahan panen di petani, tentu cara pengolahan pasca panen sebelum di jual ke pengepul belum bisa bersih kulitnya.

BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Siapkan Uang Rp 14 Miliar untuk Kaur

   

"Kami berharap pengolahan kopi di petani untuk wilayah Kabupaten Kaur sedikit perlahan mengalami perbaikan kualitas, mulai dari panen buah yang matang dan tua. Jangan panen buah yang belum matang, sehingga kualitas masuk yang terbaik. Selisih harga di Kabupaten Kaur dengan Provinsi Lampung bisa mencapai Rp 5.000 perkilogram," ungkap Luwi. 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: