Delapan Rumah Warga Desa Kelobak Terancam Longsor

Delapan Rumah Warga Desa Kelobak Terancam Longsor

Butuh Pelapis Tebing

RBO, KEPAHIANG - Akibat tingginya curah hujan pada Minggu malam 19 Januari 2020 lalu membuat dapur rumah milik pasangan Saparudin dan Reka warga Dusun 3, Desa Kelobak ambruk dihantam longsor. Bahkan saat ini, rumah yang dihuninya tersebut masih dalam ancaman longsor. Pasca kejadian longsor tiga hari lalu keseluruhan rumahnya nyaris ambruk. Namun warga setempat berinisiatif dengan berswadaya menopangi atau mengganjal rumah yang dihuni pasangan Saparudin dan Reka dengan 4 batang bambu. "Kalau dilepas bambunya semua rumah ini ambruk, karena tidak ada pondasi untuk menahan. Rumah ini masih berdiri warga di sekitar gontong royong menopang rumah ini dengan bambu, walau pun tengah dalam ancaman tetapi masih bisa ditempati," tutur Reka.

Dengan kondisi rumah yang diancam longsor seperti ini, ia berharap ada perhatian dan kepedulian dari Pemerintah daerah. Sebab, bukan hanya rumah miliknya saja yang berada di posisi tebing tanpa diberi pondasi. Namun ada sekitar 8 Unit rumah warga lainnya juga tidak ada pondasi atau pelapis tebingnya. "Banyak rumah deretan ini bagian belakangnya tidak diberikan pondasi, kalau curah hujan tinggi bisa-bisa semuanya ambruk. Kalau bisa ada bantuanlah dari pihak pemerintah untuk membangun pelapis tebing di bagian belakang rumah kami," ujarnya.

Sementara itu, Kelada Desa (Kades) Desa Kelobak, Mansur saat dikonfirmasi mengaku selama ini belum ada bantuan dari Pemerintah daerah untuk membangun pelapis tebing atau pondasi dibelakang rumah warga tersebut. Pemerintah Desa (Pemdes) setempat juga berharap ada perhatian dari pemerintah, untuk membuat pelapis tebing di belakang rumah warganya tersebut. "Ada 8 Unit rumah warga yang harus was-was ketika curah hujan tinggi. Karena posisi rumahnya di atas tebing tanpa diberi pondasi yang kuat," ungkap Mansur.(ide)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: