Alat Berat Rusak, Kata Dewan Wajar Tak Sumbangkan PAD

Alat Berat Rusak, Kata Dewan Wajar Tak Sumbangkan PAD

Inoki: Butuh Ratusan Juta Untuk Perbaikannya

RBO, BENGKULU - 2 unit Alat Berat (Albert) jenis Exavator merk Komatsu dan CAT yang merupakan aset Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu diketahui mengalami kerusakan berat. Ini setelah keberadaan 2 unit albert yang diketahui terletak di UPTD Balai Budidaya Ikan Laut dan Payau DKP Provinsi, tak lagi menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Irwan Eriadi, SE, M.Si mengaku, pihaknya sudah meninjau langsung keberadaan albert yang saat ini lokasinya berada di Kelurahan Kandang. "Dari peninjauan kedua albert mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa lagi beroperasi. Jadi wajar saja jika selama ini tidak ada PAD dari kedua albert," ungkap pria yang kerap disapa Edi Ramli, Minggu (9/2). Menurut Politisi Gerindra ini, terkait kondisi tersebut bakal dibahas di internal Komisi II. Dengan harapan, ada solusi terbaik hingga nantinya keberadaan albert bisa mendatangkan PAD. "Kalau dibiarkan saja, nantinya kerusakan albert bisa bertambah parah dan tidak memberikan sumbangsih apa-apa," tegasnya.

Sementara itu, Kasubbag Umum DKP Provinsi Bengkulu, Inoki Yudimarta menyampaikan, kondisi kedua albert memang mengalami kerusakan, dan sudah 2 tahun tidak lagi beroperasi. "Tapi kalau yang merk Komatsu, sebenarnya masih bagus. Kedua albert masih hidup, hanya saja batrenya sudah tidak ada lagi. Kondisi seperti itu sejak peminjaman terakhir," kata Inoki.

Pastinya sejak kapan peminjaman terakhir yang dimaksud, Ia juga kurang tahu pasti, mengingat baru menjabat sebagai Kasubbag Umum di DKP yang memang menangani persoalan aset. "Tapi dari informasi yang diterimanya, peminjam terakhir bertanggungjawab memperbaikinya. Hanya saja perbaikan yang dimaksud belum selesai," sambung Inoki. Lebih jauh dikatakannya, sejau ini ditaksir untuk perbaikan kedua albert agar bisa beroperasi normal kembali, dibutuhkan anggaran ratusan juta. "Sejak albert tak lagi beroperasi, memang tidak ada target PAD untuk kedua albert. Terkait sewaktu albert masih beroperasi, saya juga kurang tahu pasti berapa target PAD-nya pada waktu itu," pungkasnya. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: