Tujuh Jam Terombang Ambing di Laut, Nelayan Mukomuko Selamat

Tujuh Jam Terombang Ambing di Laut, Nelayan Mukomuko Selamat

RBO, MUKOMUKO - Nasib sial menimpa dua warga Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko, Muli dan Qewek. Jokong (perahu) mereka dihantam gelombang tinggi hingga karam di tengah laut, pada Sabtu (15/2). Beruntung keduanya bisa selamat meskipun sempat terombang ambing di tengah laut selama tujuh jam lebih.

Lurah Koto Jaya, Agus Suhardi, ketika dikonfirmasi kemarin membenarkan pristiwa tersebut. Katanya, jelang magrib atau sekira pukul 18.00 WIB, keduanya berhasil diselamatkan oleh nelayan lain dan Tim Basarnas.

"Alhamdulillah, kondisi keduanya sehat. Tidak ada cidera yang dialami mereka," kata Lurah.

Adapun kronologis kejadian, pada Sabtu pagi, keduanya berangkat melaut untuk mencari ikan. Namun hingga pukul 17.00 WIB keduanya belum mendarat. Padahal, biasanya nelayan Pantai Indah Mukomuko (PIM) Kelurahan Koto Jaya ini, jika berangkat melaut pagi hari, siangnya, ba'da Zuhur atau paling telat ba'da Ashar sudah pulang.

Akhirnya, sebagian nelayan lain melakukan pencarian. Disusul oleh Tim Basarnas yang langsung bergerak setelah mendapat kabar valid ada nelayan yang karam.

Setelah sekitar 30 menit pencarian, akhirnya keduanya ditemukan terombang ambing di tengah laut berjarak sekitar 1 km dari bibir pantai dengan kedalaman sekitar 17 meter. Saat dievakuasi, keduanya sudah sangat lemas.

"Keduanya berhasil dievakuasi pas sekitar pukul 18.00 WIB," ungkap Lurah.

Menurut keterangan korban, lanjut Lurah, perahu mereka dihantam gelombang tinggi dan langsung karam sekira pukul 10.00 WIB. posisi pertama mereka karam di sekitar perairan depan Pantai Penae, Desa Pasar Sebelah, Kota Mukomuko. Sementara mereka ditemukan di perairan depan Pantai Air Pandan.

"Artinya, mereka sudah lebih sekilo (1 km) hanyut dibawa arus laut, dan terus terombang ambing selama kurang lebih tujuh jam. Beruntung sekali mereka dalam keadaan selamat. Alhamdulillah," sampai Agus.

Akibat peristiwa ini, ditambahkan Agus, nelayan mengalami kerugian mencapai Rp 20 juta. Dimana alat tangkap berupa jaring sebanyak 22 pis hilang, perahu dan mesin walaupun berhasil dievakuasi, namun dalam keadaan rusak.

"Terkait kejadian ini, sudah saya laporkan ke Kecamatan, Babinkamtibmas, Polsek, dan OPD terkait," pungkas Lurah. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: