Harga Sawit dan Karet Pengaruhi Mahasiswa Kuliah

Harga Sawit dan Karet Pengaruhi Mahasiswa Kuliah

RBO >>>  BENGKULU >>>  Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Dr. Sakhroni, M.Pd mengatakan, jika harga sawit dan kerat mengalami penurunan harga, maka bisa dipastikan jumlah mahasiswa yang kuliah juga ikut berkurang. Apalagi, harga sawit di bawah Rp 1.400 per kg. Kalau harga sawit di harga Rp 1.200, maka masyarakat sudah mulai gelisah.

"Bagi kami UMB, di universitas swasta penghasilan orangtua mahasiswa itu, sangat mempengaruhi berapa jumlah siswa yang masuk. Kalaupun komoditas sawit dan karet rendah, maka bisa dipastikan jumlah mahasiswa baru juga ikut menurun," kata Dr. Sakhroni saat dihubungi radarbengkuluonline.com Senin (28/6).

Untuk mensiasiati hal tersebut, pihaknya punya program bagi mahasiswa yang berprestasi, tidak mampu dan sebagainnya, sehingga tidak ada alasan lagi anak tidak kuliah karena terkendala biaya uang kuliah. Pihaknya juga menyadari, kampus juga butuh dana untuk mengembangkan kampus dengan mahasiswa membayar uang kuliah. "Kita berdoa supaya pandemi cepat berakhir, harga sawit dan karet juga stabil. In sya Allah, semangat calon mahasiswa yang ingin berkuliah juga ikut bertambah."

Apalagi ditengah pandemi Covid-19, tentunya banyak masyarakat yang dirugikan akibat pandemi yang sudah melanda selama 2 tahun terakhir ini. Maka dari itu, perlu adanya sinkronisasi antara perguruan tinggi lain yang ada di Kota Bengkulu untuk bersinergi supaya dapat menyongsong pendidikan yang berkualitas.

"Kami terus berinovasi dan memberikan yang terbaik, supaya mahasiswa yang kuliah, saat menyelesaikan studi di kampus mempunyai keahlian dalam dunia pekerjaan." (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: