Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (47)

Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (47)

Jalan Sukamaju ini dahulu banyak ditanam batang serai-Azmaliar Zaros-

 

47. Kelurahan Padang Serai

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM -  Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota   ini memiliki Muara Dua dan  Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa.

Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar  dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi,  Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus.

Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun  Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan PengantunganPenurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya.  

Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris  tebal atau hitam itu   merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.ONLINE.COM, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.

Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : [email protected]. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*)

 


Inilah Kantor Lurah Padang Serai-Azmaliar Zaros-

 

Serai Itu pun Bisa jadi Nama Daerah di Kota Bengkulu 

 

Kelurahan yang satu ini juga unik. Namanya Kelurahan Padang Serai. Kelurahan ini masuk dalam wilayah Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.

Kenapa daerah ini dinamakan Padang Serai? Bagaimana sampai dinamakan Kelurahan Padang Serai? Anda sudah tahu itu, seperti biasa, silahkan baca lanjutan laporan wartawan RADARBENGKULUONLINE.COM  di bawah ini.

 

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu 

Daerah ini dinamakan Padang Serai, kata tokoh masyarakat Padang Serai, Abriyanto sudah lama sekali. Yaitu, sejak zaman Belanda. ''Kalau tahunnya saya tidak tahu juga. Tapi menurut cerita orangtua-orangtua terdahulu, nama Padang Serai itu sudah ada sejak zaman kolonial Belanda,'' jelas bapak yang menetap di Padang Serai  sejak tahun 1968.

Mantan Ketua RT 3 Padang Serai  yang jadi perangkat Desa Padang Serai  1989- 1997 itu menceritakan, menurut cerita yang ia dapatkan  dari orangtua zaman dahulu, pemberian nama Padang Serai itu erat kaitannnya dengan sejarah tempo dahulu.

Menurut cerita warga, di daerah ini dahulu banyak ditanam serai. Serai yang ditanam itu bukan serai biasa. Tetapi, itu serai wangi.Penanaman serai itu diperintahkan oleh kolonial Belanda. Itu untuk memenuhi kebutuhan minyak wangi orang Belanda di Bengkulu.

Sehingga, kita tidak perlu heran kalau sepanjang jalan poros Sukamaju Padang Serai saat ini dikiri kanannya banyak ta naman batang serai wangi. Selain itu, juga  dibuat pabrik minyak wangi. Lokasi pabrik itu saat ini ada di tanah milik bidan Niar.

BACA JUGA:Jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Mangkrak

Mantan calon Kades Padang Serai pertama itu menceritakan, tanaman serai itu ditanam sekitar tahun 1949. Pada tahun 1950-1960 jumlah tanaman serai itu makin berkurang. Karena, orang Belanda itu sudah pergi ke negaranya.

Pada tahun 1970-an, dia masih ada menemukan serai wangi itu di daerah ini. Tinggi serai wangi itu sekitar 2 meter. Namun sekitar tahun 1980-an boleh dikatakan tidak ada lagi. Karena, lahannya itu sudah dijadikan pemukiman oleh warga. Sehingga, serai itu ditebang warga.

Karena di daerah itu banyak ladang atau padang untuk menanam pohon serai, maka warga menyebut daerah itu dengan nama Padang Serai. Kemudian, warga yang tinggal di ladang atau padang untuk menanam serai itu, kalau ditanya orang tinggal dimana, maka mereka menyebutnya juga di Padang Serai. Sebab, kebetulan waktu itu daerah ini belum ada namanya. Nama itu kemudian menyebar dari mulut ke mulut. Akhirnya, nama itu sudah lekat dengan nama Padang Serai.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (46)

Kemudian, pada tahun 1981, saat daerah ini dijadikan desa, maka nama Padang Serai ini akhirnya ditetapkan jadi nama Desa Padang Serai. ''Waktu rapat persiapan pembentukan desa, warga menyepakati daerah Padang Serai ini jadi Desa Padang Serai.''

Lebih lanjut dikatakannnya, pada tahun 1960, warganya masih suka pindah-pindah. Maklum, daerah ini waktu itu masih hutan. Namun, tahun 1970, mereka sudah ada yang mulai menetap. Tahun 1981, saat ditetapkan jadi desa, maka mereka semakin mantap tinggal menetap di daerah ini.

Waktu itu kebanyakan penduduknya adalah para pendatang. Ada dari Jawa, suku Bugis, penduduk Bengkulu asli. Sekarang penduduknya itu sudah bercampur baur dari berbagai suku bangsa .

Keterangan Abriyanto ini dibenarkan pula oleh Ketua Adat Kelurahan Desa Kandang yang letaknya berbatasan langsung dengan Padang Serai.Asal usul dinamakan Padang Serai ini, paparnya, karena memang dahulu ada padangan tempat tumbuhnya pohon serai. Karena itulah, warga menyebut daerah ini dengan nama Padang Serai.

''Tahun penyebutan dan ditetapkan nama Padang Serai itu saya tidak tahu. Yang jelas, sejak saya kecil orang sudah menyebut daerah itu dengan nama Padang Serai. ''

Bapak yang lahir di di Kelurahan Kandang tanggal 2 Juli 1961 itu mengatakan, Padang Serai itu dahulunya bagian dari Desa  Kandang  yang masuk dalam wilayah Kecamatan Talang Empat, Bengkulu Utra. Karena adanya pemekaran Kota Bengkulu, daerah itu kemudian masuk wilayah Kota Bengkulu. Kemudian, berubah menjadi kelurahan tersendiri.

Padang Serai itu juga dahulu merupakan tempat pelarian orang Kandang. Sebab daerah ini dahulu aman. Karena, disini ada aliran sungai. Untuk lewat, warga membuat jembatan darurat. Kalau mau lewat, baru dipasang jembatan darurat tersebut. Bagi pendatang yang mau masuk, mereka akan sulit.

Saat ini batang serai itu juga masih ada ditanam di daerah ini. Serai itu adalah serai biasa. Itu ditanam oleh Pemerintah Kota Bengkulu di tengah Jalan Sukamaju. Saat kita masuk ke daerah ini dari Simpang Kandis, setelah ewat Jembatan Padang Serai, kita sudah bisa melihat langsung pohon serai itu. 

Kelurahan Padang Serai ini memiliki luas 600 hektar. Penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa. Boleh dibilang saat ini kelurahan ini termasuk miniatur Indonesia. Karena, semua suku bangsa ada disini. Seperti suku Bugis, Jawa, Minang, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu asli. Mata pencaharian penduduknya juga bermacam-macam. Ada petani, nelayan, pedagang, PNS, pegawai swasta.

Letak wilayah ini adalah, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sumber Jaya. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Riak Siabun, Kabupaten Seluma. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Babatan, Kabupaten Seluma dan Kelurahan Betungan. Sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sumber Jaya dan Samudera Indonesia. Di Kelurahan ini banyak terdapat perkebunan palawija, sawit, jagung, ternak ayam, tambak ikan.(*)

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: