Perbaikan 2 Irigasi di Kepahiang Sudah Disiapkan Anggaran Rp 800 Juta

Perbaikan 2 Irigasi di Kepahiang Sudah Disiapkan Anggaran   Rp 800 Juta

Kepala Dinas PUPR Kepahiang, Rudi Andi Sihaloho, ST-Ruvi-

 

KEPAHIANG, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Jaringan irigasi merupakan prasarana utama dalam menunjang sistem pengairan sawah masyarakat di wilayah Kabupaten Kepahiang.

Untuk itu, Pemkab Kepahiang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dari tahun ke tahun terus berupaya melakukan pemeliharaan jaringan irigasi agar produktivitas hasil pertanian sawah masyarakat terus meningkat. 

Kepala Dinas PUPR Kepahiang, Rudi Andi Sihaloho, ST menyampaikan, ditahun 2023 mendatang Dinas PUPR Kepahiang telah mengajukan anggaran sebesar Rp 800 juta untuk melakukan peningkatan jaringan irigasi maupun melakukan rehabilitasi jaringgan irigasi yang tidak berfungsi secara baik.

 Totalnya, lanjutnya, ada 2 titik jaringan irigasi yang akan dibangun. Yaitu irigasi di Desa Pulo Geto Baru dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 500 juta dan irigasi di Desa Tertik dengan anggaran sebesar Rp 300 juta.

"Ya, kami telah mengajukan anggaran untuk memperbaiki irigasi tersebut. Diharapkan tahun 2023 nanti bisa direalisasi agar para petani yang terdampak selama ini bisa bercocok tanam kembali," ujarnya saat ditemui RADARBENGKULU.DISWAY.ID tadi pagi.


Irigasi jebol di Desa Pulo Geto-Ruvi-

Diketahui, irigasi persawahan di Desa Pulo Geto Baru, Kecamatan Meringi, Kabupaten Kepahiang, irigasi yang mengaliri persawahan seluas 730 hektar lebih putus akibat bencana longsor tahun 2018. Sampai saat ini masih mengalami kerusakan berat.

BACA JUGA:Personel Polres Bengkulu Selatan Diberhentikan Tidak Hormat

PUPR Kepahiang sendiri tahun 2022 telah melakukan usulan untuk perbaikan, namun terkendala anggaran. Ditahun 2023 kembali mengusulkan anggaran.

Sementara itu, bencana tanah longsor terjadi di Desa Tertik, Kecamatan Tebat Karai pada bulan September 2022 mengakibatkan irigasi yang selama ini mengairi puluhan hektar sawah di desa tersebut rusak berat. Kurang lebih 87 hektar sawah terancam gagal panen karena kekeringan.

BACA JUGA:Berkas Dugaan Korupsi Replanting Sudah Rampung, 4 Tersangka akan Diadili

Akibat terputusnya saluran irigasi tersebut, ditahun 2023 PUPR Kepahiang telah mengusulkan anggaran untuk segera diperbaiki.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: