Muhasabah Diri Diawal Tahun

Muhasabah Diri  Diawal Tahun

Dr. HM. Nasron, HHK. M.Pd.I-Adam-

 

Muhasabah Diri  Diawal Tahun

Oleh : Dr. HM. Nasron, HHK. M.Pd.I

Dari : Masjid Jami’ Babussalam Jalan Gedang 

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

RADARBENGKULUONLINE.COM - Segala puji bagi Allah SWT, Maha Pengampun. Maha Penerima taubat. Maha Mengetahui hamba-Nya yang bertaubat dan muhasabah diri. Maha Keras Siksaan-Nya.

Hanya kepada Allah kita bergantung harap. Hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan. Hanya kepada-Nya kita mengadu. Hanya kepada-Nya tempat kita bertaubat. Hanya kepada-Nya kita mengharap keselamatan dari perihnya azab dunia dan pedihnya siksa akhirat. Hanya kepada-Nya tujuan seluruh ibadah. Dan itu doa yang kita sampaikan kepada-Nya setiap salat. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, seluruh alam.” (QS. Al-An’am: 162)

 

Shalawat dan salam kepada junjungan, Rasulullah SAW. Pembaca kesempurnaan syariat Islam. Kepadanya kita berteladan.

 Jamaah Jumat yang dicintai Allah SWT

Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan. Setiap kita pasti pernah melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Ibarat sedang berada didepan layar televisi, kemana pun arah kita menghadap, dihadapan kita terhampar tayangan perbuatan manusia. Selain mereka yang melakukan ketaatan dan kebaikan, tak sedikit pula kita saksikan praktik perbuatan dosa dan perbuatan maksiat.

 

Sungguh celaka bagi kita yang tahu diri sedang melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Atau bahkan melakukan perbuatan haram tersebut sementara dalam kondisi sadar bahwa itu adalah perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan setiap hamba-Nya untuk selalu bertakwa.

Agar apa ? Agar ia selalu mawas diri untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kemudian melakukan muhasabah diri. Merenungi bahwa Allah SWT tidaklah menciptakan manusia tanpa ada tujuan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Mukmiinun ayat 115 yang artinya :

“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ?” (QS. Al-mukminun: 115)

 

Apa itu Muhasabah Diri

 Jamaah Jumat yang berbahagia,

Muhasabah diri adalah upaya seseorang untuk menyelidiki di akhir hari (malam sebelum tidur) segala perbuatan yang telah ia lakukan pada hari tersebut. Jika ia mendapati ada perbuatan baik yang dilakukan, ia membiarkannya berlalu dalam keikhlasan.

Jika ia dapati ada perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan, ia segera introspeksi diri dan bertekad untuk tidak mengulanginya di kemudian hari. Pengertian muhasabah diri tersebut cukup gamblang ntuk menjelaskan kepada kita bahwa muhasabah diri adalah unsur yang sangat penting untuk dilakukan seorang muslim setiap hari.

 

Muhasabah diri memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan seorang muslim. Di mana ia akan selalu mengevaluasi diri dengan tujuan hari esok lebih baik dari hari ini.

Namun sayang, banyak sekali diantara kita, atau bahkan termasuk kita yang mengabaikan aktivitas penting ini sebelum mereka memejamkan mata di malam hari.

 

Ini tentu menjadi catatan penting bagi para orang tua. Mulai sekarang harus melatih diri dan membimbing anak-anak untuk melakukan muhasabah diri tiap sebelum tidur malam.

Beberapa  ayat yang menjelaskan Muhasabah Diri. Pada surat Al-Hasyar ayat 18 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

 

Pada ayat berikutnya yang artinya : “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.” Kemudian ayat berikutnya yang artinyya :  “Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Andaikan kita hayati dari ayat diatas tentu kita tidak mungkin lagi untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Karena Allah sudah menggambarkan bagaimana nanti ketika kita termasuk orang yang merugi. Kemudian kita simak juga bagaimana ungkapan dari para ulama.

BACA JUGA:Surat Edaran Bupati Sapuan, Bisa Bikin Mukomuko Seperti Arab Saudi

Jamaah Jumat yang beriman. Banyak sekali para ulama, mulai dari kalangan sahabat, tabiín, taibút tabiín, dan ulama setelahnya, yang mengucapkan kata-kata muhasabah diri sebagai nasihat bagi kaum muslimin. Diantaranya Umar bin Khattab RA berikut ini yang artinya :“Hisablah dirimu semua sebelum (nanti) dihisab.”

Kemudian ada lagi yang artinya, “Dan timbanglah diri kamu semua sebelum (nanti) ditimbang.”

“Karena nanti hisabmu akan lebih mudah jika engkau evaluasi dirimu sekarang.”

 

Dan masih banyak lagi kalau mau kita simak. Lantas bagaimana cara muhasabah diri itu. Para ulama menjelaskan, muhasabah diri dapat dilakukan dengan dua cara.

Kesatu, Muhasabah Sebelum Amal. Muhasabah sebelum amal dilakukan dengan menyelidiki terlebih dahulu; apakah ia mampu untuk melaksanakannya atau tidak. Kemudian melihat apakah amalan tersebut membawa manfaat dunia-akhirat atau tidak.

 

Lalu memeriksa niat; apakah amalan ini akan dilakukan ikhlas karena Allah SWT atau dilakukan demi manusia.

Kedua: Muhasabah Setelah Amal. Bentuk pertama : Muhasabah terhadap amalan yang tertinggal dan amalan yang belum sempurna. Kemudian dari segi pelaksanaannya; apakah ada amalan yang belum terlaksana atau lupa untuk dilaksanakan pada hari tersebut. Bentuk kedua: muhasabah diri terhadap amalan yang lebih baik ditinggalkan dari pada dilaksanakan. Bentuk ketiga : Muhasabah diri terhadap amalan mubah.

Melakukan muhasabah diri terhadap amalan-amalan mubah. Memeriksa kembali tujuan melakukan amalan mubah tersebut. Untuk apa, demi apa, manfaatnya apa, sisi negatifnya apa.

 

BACA JUGA:Memelihara Sifat Qona'ah

 Jamaah  Jumat yang dicintai Allah SWT. Manfaat terbesar yang dapat kita raih dari muhasabah diri adalah terjadinya peningkatan terhadap kualitas hidup kita. Bagi kita yang merasa kehidupannya begitu-begitu saja, mari kita segera latihan membiasakan diri dengan muhasabah. Bagi kita yang merasa semakin hari diri kita semakin memburuk, mari segera bermuhasabah. Apa yang salah dengan aktivitas kita sehari-hari.

Dengan muhasabah diri, kita akan menemukan perbuatan-perbuatan yang berakibat buruk di dunia dan akhirat yang kita lakukan pada hari itu. Sehingga kita dapat menyadari keberadaannya untuk kemudian segera bertaubat dengan taubat nasuha.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: