Masih Ada 79 Ribu Masyarakat Miskin di Bengkulu Selatan
Fikri Al Jauhari, S.STP, M.Si-FAHMI-
MANNA, RADARBENGKULU0NLINE.COM - Berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, bahwa Bengkulu Selatan memiliki 79 ribu masyarakat miskin dari julah 170 ribu jiwa yang ada.
BACA JUGA:Rasa Nendang di Lidah, Harga Santuy di Kantong, Grand Opening RM Padang Serumpun 25 Januari 2023
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Bengkulu Selatan Fikri Al Jauhari, S.STP, M.Si mengatakan yang artinya hanya 91 ribu yang dinyatakan tidak miskin atau 53 persen. Hal ini harus menjadi perhatian khusus Pemerintah Daerah untuk mengatasinya.
BACA JUGA:Gerindra Bengkulu Siapkan Semua Instrumen, Jadikan Prabowo RI 1
"Tetapi saat ini berdasarkan data dari P3KE itu masih harus diperbaharui karena masih ada beberapa Pemerintah Desa yang perangkat desanya masih tercantum katagori miskin. Bahkan masih ada orang kaya yang masih termasuk,untuk itu kita berharap bantuan ini nanti jangan sampai salah sasaran,"papar Fikri diruangannya Selasa(24/01).
Apalagi dalam definisi pengurangan angka kemiskinan ini ada dua yaitu penanggulangan dan pengentasan. Jika Pemerintah berbicara terkait penanggulangan maka yang dilakukan yakni memberikan bantuan secara langsung apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
BACA JUGA:Siap-Siap, Sunrise Band Akan Merilis Single Pertama
Tetapi kalau berbicara pengentasan kemiskinan,artinya kemiskinan itu terjadi karena apa,disinilah peran Pemerintah harus mampu mencari solusi dengan cara membuka peluang kerja bagi masyarkat bukan justru memberikan bantuan.
BACA JUGA:Inilah 13 Orang Minang Kabau Yang Pernah Memimpin di Bengkulu Selatan
"Kalau selama ini pemerintah selalu memberikan bantuan secara langsung,selain kurang efektif anggaran banyak termakan untuk penanggulangan kemiskinan. Seharusnya berikanlah peluang usaha agar kedepannya pengentasan angka kemiskinan bisa kita lakukan,"pungkas Fikri.(afa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: