Soal Sawit, Menteri BUMN Erick Thohir Ada Obrolan Serius Bersama Gubernur Rohidin, Mau Tau?
Menteri BUMN Erick Thohir saat melihat koleksi buku Bung Karno semasa pengasingan di Bengkulu-Windi-
Erick: Nanti Akan Ada Terobosannya
BENGKULU, RADARBENGKULU, DISWAY. ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, berkunjung ke Provinsi Bengkulu pada Selasa (24/1).
Kedatangan Menteri Erick disambut langsung oleh Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, bersama rombongan di Bandara Fatmawati.
Menteri langsung menuju rumah Pengasingan Soekarno yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No.8, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka.
Kedatangan Menteri BUMN ini disambut meriah oleh masyarakat dan mahasiswa dari berbagai Perguruan tinggi dari Bengkulu.
Sebelum masuk ke rumah Pengasingan Soekarno itu, Erick Thohir bersama Gubernur Rohidin dan rombongan disambut dengan tarian persembahan.
Rombongan lalu langsung masuk ke Rumah Kediaman Bung Karno untuk melihat koleksi bersejarah semasa beliau di asingkan di Bengkulu.
Lalu Menteri BUMN itu menyempatkan untuk ambil air wudhu di Sumur Bung Karno di halaman belakang rumah.
Selanjutnya Erick Thohir melakukan sholat di dalam rumah Bung Karno.
BACA JUGA:Jalan Poros Rusak, Jembatan Parah, Warga Teluk Sepang Butuh Kehadiran Pemerintah
BACA JUGA:Hati-Hati, Material Longsor Tutup Jalan Nasional Bengkulu - Kepahiang Sudah Disingkirkan
Erick Thohir pun menyapa masyarakat Bengkulu di depan halaman rumah pengasingan Soekarno.
"Saya datang ke Bengkulu ditemani oleh Anggota DPRD RI Adian Napitupulu dan pak Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah,".
"Saya kesini bukan untuk mengajari tapi dapat pelajaran, karena di sini (Bengkulu) Soekarno sempat diasingkan," sampainya.
Selain itu, Erick juga menyebutkan kedatangannya ke Bengkulu untuk melihat pertumbuhan ekonomi.
"Melihat pertumbuhan ekonomi masyarakat Bengkulu, tadi sudah disampaikan oleh pak Gubernur sendiri pertumbuhan ekonomi kita rata-rata lima persen," ujar Erick kepada jurnalis.
BACA JUGA:Banjir Stok Beras, Ini yang Dilakukan Bulog Bengkulu Untuk Menekan Harga
BACA JUGA:Sindir PLN, Dua Warga Ini Hadiahkan Lampu Teplok Jumbo dan Karangan Bunga
Erick Thohir, mengatakan pembangunan yang merata, membuat pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah di Indonesia mulai seimbang.
Maka pemerintah akan terus menciptakan lapangan pekerjaan.
Sebab penduduk Indonesia, 55 persen pada usia 35 tahun kesulitan mencari lapangan pekerjaan.
Namun era teknologi sekarang, masyarakat harus meningkatkan kapasitas, karena teknologi harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, jangan sampai teknologi yang mengendalikan masyarakat.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Minta Tim Khusus Cari Penyebab Banjir di Hulu DAS Bengkulu
"Peningkatan ekonomi kita rata-rata lima persen, artinya merata di Indonesia, pertumbuhan ekonomi di Sumatera, Jawa sudah mulai seimbang," sampainya.
Selain itu, isu kenaikan bahan pokok jangan sampai menjadi persoalan bagi masyarakat.
Sebagai menteri diera presiden Joko Widodo, ia berusaha untuk membangun industri pangan agar pangan untuk Indonesia tidak impor.
"Seperti daging saat ini pemerintah Indonesia masih impor, karena masih kurang didalam negeri," kata dia.
BACA JUGA:1000 Orang Bengkulu Dapat Bantuan Tabung Gas 3 Kg dan Uang Tunai Rp 1,2 juta
BACA JUGA:Harga Beras di Kota Bengkulu Masih Tinggi, Ini kata Pedagang
Karena itulah, kenapa kita harus melakukan pembangunan sumber makanan, seperti hasil laut ataupun peternakan, supaya kita mandiri.
"Jangan kita sudah merdeka tapi tidak berdaulat," kata Erick.
Agar berdaulat secara ekonomi, pemerintah meluncurkan program Pinjaman Nasional Mandiri(PNM) mekar.
Sejak diluncurkan tahun 2016, program pinjaman modal untuk usaha Ultra mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekar) ini, masyarakat Bengkulu tidak sedikit yang telah menikmati program ini untuk permodalan usahanya.
BACA JUGA:Jalan Nasional di Bengkulu Tengah Terendam Banjir, Kendaraan Nyebrang Pakai Rakit
"Kita dorong pertumbuhan ekonomi ini melalui program-program seperti program PNM mekar. Ada yang baru lima bulan ada juga yang sudah empat tahun, ada yang mendapatkan empat juta," sampai dia.
Ada pula program Makmur, yaitu program pembangunan petani, agar petani memiliki modal untuk melakukan penanaman modal dan lainnya.
"Saya memang ada obrolan khusus dengan pak Gubernur untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Tapi tidak saya sampaikan disini. Kita akan ada terobosan dengan pak Gubernur," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: