Masyarakat Seluma Diminta Buat Gunung Api, Warga Buat 1, Kantor Desa 3 , Kantor Camat 5

Masyarakat Seluma Diminta Buat Gunung Api, Warga Buat 1, Kantor Desa 3 , Kantor Camat 5

Setiap OPd mempersiapkan Lunjuk atau sayak yang nantinya akan dibakar pada malam malam Jumat mendatang hari ke 27 Ramadan di Seluma-Fahmi/DOK-

RADARBENGKULU, DISWAY.ID - Menjaga tradisi dan kearifan lokal, Pemkab Seluma mengimbau masyarakat untuk membuat gunung api yang terbuat dari tumpukan tempurung di setiap halaman rumah. 

BACA JUGA:Gelar RUPS, Pemegang Saham Rombak Susunan Direksi Jasa Raharja

 

 

 

Pembuatan gunung api dimulai bulan Ramadan, memasuki malam nujuh likur artinya malam ke 27 puasa Ramadan. Festival Malam Nujuh Likur Kampung Ramadan ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat bersama.

BACA JUGA:Gubernur Rohidin Pastikan Jalan Bengkulu Utara - Lebong Dibangun Tahun Ini

 

 

 

Rapat itu diikuti Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Plt. Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Seluma bersama seluruh Camat se-Kabupaten Seluma, Ketua BAZNAS, dan Ketua MUI Kabupaten Seluma  tanggal 3 April 2023 di ruang rapat Bupati Seluma.

BACA JUGA:Hadapi Mudik Lebaran, BSI Siapkan Uang Tunai Rp 37,6 Triliun

 

 

 

Untuk mempersiapkan hal itu, seluruh camat mulai mensosialisasikan ke seluruh camat untuk kemudian diteruskan ke seluruh kades. Seperti yang dilakukan Camat Seluma Barat, Poniman SE pada Rabu (5/4),  pihaknya mulai mensosialisasikan dan berkoordinasi dengan seluruh kades yang ada di Kecamatan Seluma Barat. 

BACA JUGA:Ini Peran dan Tugas Lima Tersangka Pembuat 102 Senpi Rakitan di Kabupaten Kaur

 

 

 

"Berdasarkan hasil rapat koordinasi ini, setiap rumah warga se-kecamatan Seluma Barat minimal membuat satu Gunung Api dari tempurung di depan rumahnya masing-masing, Kantor Desa minimal 3 serta Kantor Camat Seluma Barat sebanyak 5 gunung api pada malam Ramadan ke-26", sampai Camat Seluma Barat, Poniman SE. 

BACA JUGA:Ternyata Senpi Rakitan di Kabupaten Kaur Hasil Produksi Sejak 2012


Sosialisasi malam nujuh likur di Kecamatan Seluma Barat-Wawan-

 

 

Poniman menjelaskan bahwa tradisi 7 likur merupakan tradisi yang dilakukan sejak masa lalu secara turun-temurun oleh masyarakat Kabupaten Seluma dengan melakukan penyalaan penerangan tradisional dari tempurung kelapa.

 

Caranya, tempurung kelapa itu  disusun pada kayu/pancang setinggi 1 - 2 meter yang ditempatkan disekitar masjid, diberbagai penjuru jalan, halaman rumah-rumah penduduk dan pada malam Ramadan ke 27 dibakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: buat gunung api