Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (23) - Pertimbangan dalam Kebimbangan Fatmawati

Inilah Kisahnya  Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu  (23) - Pertimbangan dalam Kebimbangan Fatmawati

Di Bengkulu ada nama jalan Presiden RI dan Wapres, Soekarno -Hatta sebagai tanda penghargaannya selama berada di Bengkulu dan juga bangsa Indonesia-Azmaliar Zaros-radarbengkulu.disway.id

BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (22) - Ini Kata Hati Fatmawati Soal Bung Karno

Ayah dalam menghadapi persoalan ini berembuk dengan Dr. Waroruntu dan Dr Jamil . Dr. Jamil menyarankan agar jangan menerima lamaran itu.

''Bukannya aku tidak senang kepada Bung Karno. Sekali-sekali tidak. Saranku ini berdasarkan pertimbangan agama. Ingatlah itu istri nabi yang akan dimadu. Bibirnya mengatakannya, namun ternyata  pohon tempat ia bersandar mati kepanasan dan telur yang sedang dibawanya menjadi matang. Pertimbangan dokter ini dapat diterima juga. Memang argumentasinya tepat. Kemudian dilanjutkan oleh Dr Jamil.

BACA JUGA:Bengkulu Utara Sudah Siapkan Titik-Titik yang Dikunjungi Presiden RI

''Andaikata Bung Karno masih sendirian adalah merupakan masalah yang lain lagi. Tapi semua terserah saudara HasanDin.''

Selang beberapa waktu ayah Fatmawati memberi jawaban kepada Bung Karno, bahwa ayah dan aku keberatan. Sebab, beliau mempunyai istri dan anak. Takut kalau nanti menimbulkan efek yang kurang baik kepada semua pihak.

BACA JUGA:Jalan Terpendek Dunia Itu Ada di Bengkulu? Namanya Ini, Ini Nomornya, Yang Menempati Ini

Selanjutnya Fatmawati tidak tahu lagi perkembangan dari pembicaraan antara ayah dan Bung Karno. Hanya, akhirnya Fatmawati tahu Bun Karno mengatakan pada ayah:

''Ayah , ketahuilah jika Fatma tidak kudapat dan bestaat Sukarno niet meer (maka Sukarno tak akan ada di dunia ini lagi!-red).  

BACA JUGA:Warga Bersuka Cita, Presiden Jokowi Kunjungan Kerja di Mukomuko

Kemudian Bung Karno berkata kepada ayahku bahwa aku harus menunggu 6 bulan dan kemudian akan menjadi istri Bung Karno.

''Fat jangan dikasihkan pada orang lain.'' Inilah kata-kata yang dikatakannya pada ayahku.

Kemudian menjadi jelas bagiku apa maksud Bung Karno dengan minta tempo 6 bulan.

BACA JUGA:Serial Abunawas: Mempermalukan Si Kikir

Setelah cukup 6 bulan persoalan pribadinya belum juga selesai, Fatmawati tak dapat menggambarkan betapa persaaanya waktu itu. Bung Karno memohon agar Fatmawati menunggu lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id