Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (24) - Masa Penantian yang Panjang

 

Kesimpulannya, Bung Karno harus ke Jawa dahulu untuk menyelesaikan persoalan pribadinya untuk menjaga nama baiknya sebagai pemimpin rakyat andaikata dapat persetujuan.

Namun kemudian ternyata Fatmawati harus menunggu sampai hampir empat tahun lamanya dengan segala liku-liku situasi sebelum akhirnya menjadi istri Bung Karno.

Entah mengapa, mungkin karena kehendak Tuhan, Fatmawati secara tak sadar bersedia menunggu selama itu.

BACA JUGA:Jalan Tenangan -Rawa Sari Segera Dibangun Melalui Dana Inpres

 

Surat-surat Bung Karno jarang sekali dibalasnya. Sebab. walaupun diakuinya dia sudah mulai terpikat kena daya pesona Bung Karno yang gagah itu. Dia tetap masih terombang -ambing oleh perasaannya sendiri.

Semua kejadian itu adalah pada permulaan tahun 1939. Dia akhirnya baru nikah pada bulan Juli 1942, ketika Indonesia sudah diduduki  oleh tentara Jepang dan Belanda sudah beberapa bulan tunduk atau lari ke Australia.

BACA JUGA:Unik! Pernikahan Anjing Pakai Adat Jawa Habiskan Biaya Rp 200 Juta

 

Tahun 1939 perang dunia ke II meletus di Eropa. Indonesia sebagai negara jajahan Belanda dipersiapkan untuk menghadapi segala kemungkinan meluasnya perang sampai ke Asia. Perang Pasifik pecah pada 7 Desember 1941, ketika tentara kerajaan Jepang mulai perang terhadap sekutu  (Inggris-Amerika dan Belanda).

Jepang menyerang Honolulu secara mendadak untuk melumpuhkan kekuatan armada Amerika Serikat dalam sekali pukul.

BACA JUGA:Manfaat Mandi dengan Air Dingin

 

Di Indonesia, juga di Bengkulu, penduduk kota diatur oleh Belanda untuk mengadakan persiapan dan latihan. Seperti pengamanan kota dalam bentuk Stadwacht, semacam hansip, pembelaan terhadap serangan udara dan penolong korban-korban perang. Terutama korban kemungkinan pemboman dari pesawat terbang.(bersambung) 

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id