Cangkir Neron Kelapa Bangking Khas Suku Lembak Bengkulu dan Jadi Cinderamata untuk Orang Qatar

Cangkir Neron Kelapa Bangking Khas Suku Lembak Bengkulu dan Jadi Cinderamata untuk Orang Qatar

Syaiful dengan cangkir neron-cw 1-radarbengkulu,disway.id

RADARBENGKULU. DISWAY.ID - Cangkir atau gelas Neron (kopi atau teh,red) suku Lembak  terbuat dari tempurung Kelapa Bangking ( buah kelapa yang tua tapi dagingnya tidak bagus).

Umumnya orang minum teh atau kopi menggunakan gelas atau cangkir, disinilah letak uniknya Cangkir Neron. 

Neron ini adalah aktivitas minum kopi atau teh di pada pagi hari menjelang melakukan pekerjaan ke sawah, ke kebun atau bekerja dimana saja. 

BACA JUGA:Memprihatinkan, Bangunan Air Terjun Batu Bekinyau Tidak Terurus

Namun seiring perkembangan zaman, Neron bisa dilakukan kapan saja. Bisa pagi hari, siang hari ataupun malam hari.

Syaiful, umur (57) Ketua pedagang yang berjualan di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), mengatakan bahwa Neron itu adalah bahasa Lembak.

Syaiful mengatakan kepada RADARBENGKULU. DISWAY.ID, Neron itu adalah nama orang. Dulu orang ini pekerjaannya menyadap gula aren.

Jadi, masyarakat suku Lembak zaman dahulu kalau pulang dari kebun atau sawah, saling ajak ke rumah Neron untuk minum air nira sambil ngobrol di Brendo. 

Nah, dari situlah istilah Neron itu dikenal masyarakat. Kalau dulu, kata Syaiful, Neron itu minum teh atau kopi gulanya menggunakan gula merah atau gula aren.

BACA JUGA: Demokrasi Digadaikan

Minum kopi atau tehnya menggunakan cangkir tempurung kelapa tapi gula merahnya digigit. Itu istilahnya Neron Betetap.

Tempurung kelapa yang unik untuk cangkir neron ini kelapa tua, bangking yang ukurannya setinju orang dewasa. Terutama buah kelapa   yang ukuran setinju.

Tahun 2022 contohnya, ada ibu Amanda. Beliau asli orang Penurunan, Kota Bengkulu punya suami orang Qatar datang ke Danau Dendam Tak Sudah untuk Neron di Brendo yang sudah disiapkan oleh para pedagang di Danau Dendam Tak Sudah.

BACA JUGA:Data Kendaraan Menunggak Masih Ada, Animo Tinggi, Program Pemutihan Pajak Diperpanjang

Oleh-olehnya pulang ke Qatar itu Cangkir Neron. Sesampainya di Qatar, kata Syaiful, beliau fotokan ke WA Syaiful Cangkir 5 biji oleh-oleh itu kemarin di bayar ibu Amanda seharga Rp 5 juta kenang Pak syaiful.

"Nah sempat juga kami gratiskan Neron selama 3 tahun sebelum covid 19 di Brendo khusus Neron di Danau Dendam tak Sudah ini dengan tujuan mempromosikan Cangkir Neron yang unik," ungkap Syaiful. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu.disway.id