Sekretariat Didatangi Oknum Bersenjata, Dua Kader HMI Jadi Korban, Ini Kata Ketum PMII Bengkulu
Reporter:
radar|
Editor:
radarbengkulu|
Selasa 19-09-2023,07:55 WIB
Kader HMI jadi korban penyerangan--
RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Korban bentrok antara kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Syari'ah Universitas Fatmawati Sukarno (UIN Fas) dengan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Fas bertambah, korban dari Kader HMI menjadi dua orang. Bentrokan ini terjadi pada Senin (18/9) sore di Jalan Telaga Dewa tepat Belakang UIN Fas.
Dua orang korban dari Kader HMI tersebut yakni Renaldi Hardiansyah Mahasiswa UIN Fas Fakultas Syari'ah mengalami luka di kepala bagian belakang, dan sudah dilakukan perawatan di Rumah Sakit M. Yunus.
Sedangkan untuk korban lainnya yakni Pranata Eprizal yang sama-sama warga Seluma mengalami keseleo kaki kanan yang mengakibatkan memar.
Sementara itu Ketua Umum PMII Cabang Bengkulu Charles Arpindo saat dikonfirmasi melalui telpon mengatakan kalau dirinya belum mengetahui pasti kronologi terjadi kerusuhan antara PMII dan HMI.
"Saya belum tau pasti kronologinya saat ini sedang berada dalam perjalanan dari dusun, setelah mendapatkan kabar dari adek-adek kalau ada kejadian itu (Kerusuhan antara PMII dan HMI). Saya tanya dulu seperti apa kejadian sebenarnya, mungkin besok kita bicara lagi," Sampainya sembari mematikan telpon dari Radar Bengkulu.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu, Maulana Taslam, mengungkap dua orang Kader HMI yang menjadi korban tersebut telah mendapatkan pertolongan pertama oleh pihak RSUD M. Yunus.
"Pasca kejadian tadi, yang luka di bagian kepala itu yang membuat kita cemas karena darah bercucuran, tapi allhamdulilah hasil pemeriksaan hanya luka ringan dan tidak sampai di jahit, sedang yang
korban satunya kesusahan untuk berjalan karena keseleo di pergelangan kaki sebelah kanan," sampainya.
Diungkapkan Maulana, lalu terkait penyerangan di Sekretariat HMI Komisariat Syari'ah UIN Fas yang beralamat di Jalan Teratai Indah Kelurahan Sukarami tersebut, diduga kuat dari kader PMII.
Sebab, sebelum insiden penyerangan di Sekretariat, Kedua belah pihak telah bentrok terlebih dahulu di Jalan Telaga Dewa.
"Yang mendatangi Sekretariat HMI komisariat Syari'ah itu, dari kader PMII. Sebab sebelumnya telah terjadi keributan di jalan Telaga dewa pasca, HMI dan PMII rapat dengan pihak Rektorat UIN Fas terkait tuntutan kesepakatan tuntutan demo," ujar Maulana.
Dijelaskan Maulana, kronologi tersebut berawal Pada Senin tanggal 18 September. Pukul 16:30, Tepat setelah usainya rapat dan diskusi mengenai kesepakatan dalam mengawal dan mengusut tindakan pelanggaran keputusan rektor tahun 2018 serta kesewenangan pihak birokrat yg berafiliasi dengan oknum OKP PMII di kampus dengan perwakilan pihak birokrat kampus wakil rektor 3 (Warek) dan WaDek 3 lingkup UIN FAS Bengkulu bersama Ketua DEMA, Ketua SEMA, dan ketua-ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) terlibat HMI, KAMMI, dan PMII.
Hasil rapat tersebut disepakati, bahwa Promosi OKP hanya dilakukan di luar kampus/di luar lingkungan kampus UIN FAS Bengkulu. Kemudian Penggunaan atribut bendera OKP yang nantinya di gunakan dalam ajang promosi, maksimal hanya 15 Bendera dari masing-masing OKP. Selanjutnya atribut OKP apapun itu bentuknya dilarang digunakan di dalam lingkungan kampus dengan tujuan mempromosikan OKP terkait, kecuali mendapatkan undangan resmi dari pihak kampus untuk menghadirkan diri di dalam kampus mewakili OKP masing-masing. Jika ada Pelanggaran terhadap surat edaran rektor yang telah ditetapkan rektor akan diberikan sanksi penertiban oleh pihak rektorat sesuai dengan tupoksi.
Selanjutnya akan dilaksanakan analisis dan revisi terhadap keputusan rektor IAIN Bengkulu nomor: 0458 tahun 2018 dengan mengkordinir surat edaran yang telah diterbitkan. Pemeriksaan dan pemberian sanksi dugaan indisipliner akan dilaksanakan selama 14 hari waktu kerja sejak 25 September 2023.
Adapun masukan dan saran terkait surat edaran poin 1, sebagai berikut, Promosi OKP Hanya dilakukan di luar kampus/di luar lingkungan kampus UIN FAS Bengkulu.
Penggunaan atribut bendera OKP yang nantinya di gunakan dalam ajang promosi, maksimal hanya 15 Bendera dari masing-masing OKP.
Selanjutnya pasca dari kesepakatan itu, ada aksi provokatif yang dilakukan oleh oknum mahasiswa UIN FAS yang di duga berlatarbelakang PMII kepada mahasiswa dan perwakilan dari HMI dan KAMMI. Dikarenakan aksi provokatif ini, mahasiswa HMI dan KAMMI tersulut akan provokasi tersebut, yang menyebabkan kerusuhan pada pukul 17:12 di jalan telaga dewa, yang mengakibatkan 2 orang mahasiswa kader HMI terluka. Dalam aksi kerusuhan tersebut dikarenakan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum kader PMII yang tidak terima akan kesepakatan yang telah disepakati pada pukul 16:30 tadi.
Selepas dari kejadian kerusuhan tersebut. Para mahasiswa kader HMI mengevakuasikan diri di sekretariat HMI komisariat syariah untuk mengamankan diri. Pada saat kejadian evakuasi di sekretariat HMI komisariat Syariah, para oknum berbondong-bondong berteriak provokatif dan mendatangi sekretariat HMI komisariat syariah dengan maksud mencelakai dengan membawa parang, samurai, batu, dan balok kayu. Untuk mencelakai mahasiswa kader HMI.
Terjadi aksi kejar-kejaran di sekitaran sekretariat HMI komisariat syariah oleh oknum yang membawa parang, samurai, batu, dan balok kayu dengan kader HMI pada saat kejadian di pukul 18:00 yang menghebohkan warga sekitar.
"Kejadian ini setelah selesai rapat antara perwakilan pihak birokrat Warek 3 dan WaDek 3 selingkup UIN FAS Bengkulu bersama Ketua DEMA, Ketua SEMA, dan ketua-ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) terlibat HMI, KAMMI, dan PMII. Kami sangat menyangkan hal ini terjadi padahal kita berusaha untuk mencari solusi berbaik bagi OKP Selingkup UIN Fas," Jelas Maulana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: