SENJA YANG HILANG

SENJA YANG HILANG

Lathifah Khairun Nisa bersama Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi-Fahmi-radarbengkulu

Tetapi ini sudah terjadi. Jadi, dia hanya bisa menerima saja. Keputusan dari Dinanti kepadanya dengan lapang dada.

“Maafin aku Dinanti!” ucap Zaki di dalam hati lalu mengacak- ngacak rambutnya.

Selesai berkuliah, Dinanti langsung pergi ke tempat les melukisnya. Hari ini dia akan bergabung dengan seniornya di dalam les melukis itu. Tidak ada rasa takut sekali pun untuk seorang Dinanti melukis bersama senior karena kita semua sama.

“Siang semuannya!”seru Dinanti menyapa semua seniornya. Namun mata Dinati membulat ketika melihat Adam berada di kelas senior melukis ini.

“Pagi,”balas mereka semua, lalu duduk kembali ditempat masing-masing.

Selama mengikuti kelas melukis, mata Dinanti tidak luput memandang Adam walaupun hanya dari kejauhan saja. “Siapa kamu sebenarnya Adam?”ucap Dinanti di dalam hati.

Selesai kelas melukis, Dinanti mencari Adam kesana kemari untuk bertanya mengenai pembicaraannya pada malam itu, namun cowok itu sudah menghilang begitu saja. Tetapi tiba-tiba dia muncul dari balik lukisan besar yang berada di sana.

“ADAM!”teriak Dinanti.

Mendengarkan teriakan itu, Adam menoleh yang membuat Dinanti berjalan ke arah dirinya.

“ Boleh bicara sebentar?”ujar Dinanti bertanya.

Adam hanya menganguk dan mengikuti Dinanti untuk duduk di kursi ruang les melukis itu.

“Kamu suka melukis ya?” tanya Dinanti basa basi dahulu sebelum menanyakan hal tersebut.

“Sejak SMA saya sudah suka melukis. Sama seperti kamu Yuma. Kita dahulu sering melukis bersama..”celetuk Adam yang seakan akan sudah mengenal Dinanti dekat.

Dinanti benar -benar dibuat penasaran oleh semua perkataan Adam tentang dirinya.

“Bisa cerita sekarang?” tanya Dinanti kepada Adam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu