Pengurus Koperasi Graha Mitra Selaras Putus Komunikasi dengan PT KGS

BACA JUGA: Bukan dari Kota Bengkulu, Siswi SMPN 8 Kaur Raih Medali O2SN Tingkat Nasional 2023

 

"Itulah yang jadi persoalan sampai hari ini, kemana sisanya," kata Ahyat.  

Pimpinan PT. CBS sebelumnya, hubungan dengan Koperasi GSM baik dan berjalan lancar. Di tahun 2019 dalam RATnya mencoba  meminta kekurangan 200 hektare dan pimpinan tertingginya cenderung mengalihkan kebun intinya pada saat itu disetujui.

''Tapi karena ada kekisruhan cara memetakan dan segala macam, pimpinan tertinggi disini keberatan cek fisik. Jadi kita main hitungan saja, sehingga sampai pihak PT. CBS tanam ulang kembali kebun sawit plasmanya. Semenjak ditakeover ke PT. KGS, semuanya belum ada kejelasan,'' papar Ahyat.

     

Terpisah Camat Nasal,  Erliza Feryanti S.IP., M.Si selaku pihak pemerintahan di Kecamatan Nasal menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum tahu masalah itu. Sebab, dia belum menerima  tembusan surat Koperasi GMS yang ada di Kecamatan Nasal. (*)

 

Sumber: radarbengkulu