Cegah Stunting, BKKBN Dorong Revolusi Makan Ikan

Cegah Stunting, BKKBN Dorong Revolusi Makan Ikan

revolusi makan ikan sebagai upaya pencegahan stunting-Ist-

"Pernikahan di usia anak adalah salah satu variable penyebab terjadi stunting karena kurang siapnya pasangan suami istri dibawah umur dalam mengelola rumah tangga, selain itu belum pahamnya terkait pemenuhan asupan gizi yang cukup semasa kehamilan, kematangan psikologis dan organ reproduksi, serta pengetahuan tentang pola asuh yang benar, " ujar Elva.

 

Kepala Dinas P3APPKB Kabupaten Seluma Suardi menyebutkan bahwa pihaknya secara konvergensi bersama semua unsur pemerintahan dan swasta bersinergi mencegah stunting dengan berbagai aksi berdasarkan fungsi dan peran masing-masing institusi. Mulai dari pembentukan institusi masyarakat seperti tim pendamping keluarga (TPK), TPPS kabupaten hingga desa. Yang semua bertujuan untuk menyukseskan program penurunan stutning.

 

TPK dengan perannya untuk mendampingi keluarga berisiko stunting di Seluma, yang mencapai 34.964 keluarga. Dengan demikian diharapkan mampu menekan prevalensi stunting yang masih sebesar 22,1 persen, ujar Suardi.

 

"Kita optimis melalui peran dan fungsi dinas lembaga teknis yang terlibat dalam pencegahan stunting maka diharapkan dapat merealisasi angka sasaran sebesar 13,98 persen pada 2024 mendatang, demikian Suardi.(irs/rilis bkkbn)

ARTIKEL TERKAIT BKKBN

BACA JUGA:Ini Dia Inovasi yang Dilakukan BKKBN Provinsi Bengkulu Demi Meningkatkan Kualitas SDM

BACA JUGA:Cegah Stunting, Kepala BKKBN Bengkulu Bertemu Tiga Tokoh Pengambil Kebijakan di Kabupaten Kaur, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Harus Campur Tangan Banyak Pihak, BKKBN Ajak APDESI Berkolaborasi Turunkan Stunting

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: