Stok Solar Subsidi di Bengkulu Menipis, SPBU Dipadati Antrean

Stok Solar Subsidi di Bengkulu Menipis, SPBU Dipadati Antrean

 

RADAR BENGKULU - Antrean kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Provinsi Bengkulu semakin memanjang akibat menipisnya stok Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis Solar.

Saat ini, sisa stok solar di Bengkulu hanya tinggal 4.856 Kiloliter (KL).

Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, memberikan tanggapannya terkait kondisi ini. Dalam upaya Bengkulu menjaga ketersediaan BBM Subsidi hingga akhir tahun 2023, Gubernur Rohidin mengungkapkan bahwa telah dilakukan pengusulan langkah-langkah strategis.

BACA JUGA:Agar Usulan Bengkulu Soal BBM Subsidi Disetujui, Ini Saran Yurman Hamedi

"Kita meminta setiap daerah untuk bersama dengan Pertamina memastikan distribusi itu tertib dan tepat sasaran. Substansi kita menjaga kuota itu," katanya. 

 

Gubernur mengingatkan agar penyaluran BBM Solar tepat sasaran, SPBU harus memastikan kalau yang mengisi BBM Solar sesuai peruntukan BBM Subsidi tidak untuk angkutan batu bara. 

BACA JUGA:Bengkulu Usul BBM Subsidi ke Pemerintah Pusat Sebanyak 2,5 Juta Kilo Liter untuk Tahun 2024

"Harus kepastian untuk sampai kesasarannya. Kita tidak ingin stok BBM di Provinsi Bengkulu hingga akhir tahun ini terkuras habis," tegas Rohidin. 

 

Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, menjelaskan bahwa hingga saat ini Pertamina telah menyalurkan sejumlah BBM Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) Bio Solar sebanyak 93.860 KL dan BBM Jenis Khusus Penugasan (JBKP) sekitar 216.337 KL di wilayah Bengkulu.

Dengan demikian, sisa stok BBM Subsidi jenis Solar yang tersedia kini sekitar 4.856 KL dari stok awal 98.716 KL.

BACA JUGA:SPBU Harus Tolak Kendaraan Truk Tak Memenuhi Kriteria sebagai Pengguna BBM Subsidi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: