Jembatan Desa Kota Agung Seginim Rusak Parah Diterjang Banjir
Jembatan plat deker di Desa Kota Agung yang ambruk akibat banjir bah sungai Air Nipis-Fahmi-radarbengkulu
RADARBENGKULU - Jembatan Plat Deker yang menghubungkan Desa Kota Agung dengan Desa Muara Danau dan Desa Padang Lebar ,Kecamatan Seginim, Bengkulu Selatan rusak berat.
Hal ini diakibatkan diterjang banjir bah Sungai Air Nipis dengan curah hujan yang cukup deras yang terjadi dalam satu malam.
BACA JUGA: Bupati Kaur Hadiri Pisah Sambut Komandan Kodim 0408 Bengkulu Selatan - Kaur
Kapolsek Seginim, Iptu Priyanto SH menyampaikan, berdasarkan laporan masyarakat sekira pukul 21.00 WIB warga melaporkan jika Plat Deker di Desa Kota Agung yang menjadi jalan penghubung Desa Kota Agung dengan Desa Muara Danau dan Desa Padang Lebar, Kecamatan Seginim putus total diterjang banjir Sungai Air Nipis.
"Plat deker tersebut baru selesai dibangun dari sumber penanganan bencana pada tahun 2023. Kondisi plat deker hancur total, termasuk bronjong penahan plat deker tersebut. Untuk itu koordinasi dan mengimbau Kepala Desa Kota Agung untuk memasang rambu-rambu agar tidak membahayakan pengguna jalan,"ujar Priyanto diruang kerjannya Kamis, 22 Februari 2024.
BACA JUGA:Untuk Selesaikan Permasalahan ANBK, Pemda Bengkulu Selatan Siapkan Chromebook
Atas kejadian ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Seginim untuk penanganan bencana tersebut kepada dinas terkait. Agar nantinya bisa segera ditindaklanjuti untuk kepentingan masyarakat.
Adapun yang disampaikan Kepala Desa Kota Agung, Kecamatan Seginim, M.Rifqi bahwa kejadian itu memang telah terjadi akibat banjir bah Sungai Air Nipis.
BACA JUGA:Setelah Sempat Dihentikan, Penarikan Retribusi Parkir Resmi Diberlakukan Kembali di Bengkulu Selatan
Sehingga masyarakat kesulitan untuk menuju dua desa. Yaitu Muara Danau dan Padang Lebar. Bahkan kedaerah persawahan yang ada diseberang Kota Agung.
"Apalagi jembatan plat deker tersebut merupakan satu- satunya akses masyarakat untuk menuju kedua desa dan daerah persawahan yang ada di seberang Desa Kota Agung. Dengan kondisi seperti ini, masyarakat kita harus pergi keluar melalui Desa Penandingan dengan cara memutar dan membutuhkan waktu yang cukup lama,"ujar Rifqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu