Kenang-Kenangan Perjuangan Bekas Keresidenan Bengkulu Menjadi Provinsi Bengkulu, Ini Nama Tokoh yang Berjasa

Kenang-Kenangan Perjuangan Bekas Keresidenan Bengkulu Menjadi Provinsi Bengkulu, Ini Nama Tokoh yang Berjasa

M Taher Dayok merupakan salah seorang tokoh pembentukan provinsi bengkulu -foto delik online-

RADAR BENGKULU - Tak banyak yang tahu Provinsi Bengkulu terbentuk tepat tanggal 18 November 1968 kala itu berkat perjuangan besar para tokoh.

Salahsatu tokoh yang memperjuangkan Provinsi Bengkulu itu bernama M. Taher Dayok, ia merupakan Ayahnda tercinta dari Hj. Mardiyanti Taher, SH (Anggota DPRD Kota Bengkulu).

Sosok M. Taher Dayok merupakan Sekretaris Tim 9 Pendiri Provinsi Bengkulu, yang mana singkat cerita tanggal 18 November 1968 adalah puncak perjuangan Provinsi Bengkulu.

Jauh sebelum itu, 29 Agustus 1962, bertempat di kediaman R. Abdullah, seorang residen purnawirawan, di Kota Bengkulu, berlangsung rapat yang dihadiri para tokoh masyarakat. 

Rapat yang diprakarsai St. Ya’kub Bachtiar tersebut berujung pada satu kesimpulan; Bengkulu menjadi Provinsi dengan otonomi penuh.

Melansir delik online, kisah awal perjuangan tersebut diceritakan di dalam buku Kenang-Kenangan Perjuangan Bekas Keresidenan Bengkulu menjadi Provinsi Bengkulu yang diterbitkan Pemda Tingkat I Provinsi Bengkulu.

Rapat tanggal 29 Agustus tersebut boleh dibilang menjadi titik awal perjuangan menjadikan Provinsi Bengkulu sebagai daerah otonomi penuh. Dari rapat itulah dibentuk sebuah kepanitiaan yang kemudian dikenal Panitia 9

BACA JUGA:Wuling New Almaz RS Pro Hybrid yang Cocok untuk Mudik Lebaran, Ini Harga dan Cicilannya

BACA JUGA:PNS Provinsi Bengkulu dan Guru Jangan Lupa Cek Rekening Bulan April 2024

Disebut Panitia 9 karena terdiri dari Sembilan orang masing-masing St. Yakub Bachtiar sebagai Ketua, M. Taher Dayok (Ayahnda Mardiyanti) sebagai Sekretaris dan anggota terdiri R. Abdullah, RM. Akil, M. Zen Rani, Rifai Darwis, Bahaudin Zulkan, Mr. Thabri Hamzah dan Andan Ilyas.

Pembentukan Panitia 9 tersebut membuat perjuangan membentuk Provinsi Bengkulu lebih terorganisir.

Sebelumnya ide provinsi tersebut hanya sekedar lontaran-lontaran lisan yang tidak berujung. Gebrakan-gebrakan mulai muncul.

Sehari setelah rapat tersebut, dukungan pembentukan Provinsi Bengkulu datang dari tokoh-tokoh Bengkulu yang lain seperti Burhan Dahri yang waktu itu menjabat Bupati Kabupaten Rejang Lebong, Zaidin Burhani selaku Anggota BPH dan Ketua DPRD-GR Rejang Lebong, A. Sani dan Yusuf Rahim, SH.

Dalam rentang Agustus – Oktober 1962, diadakan pertemuan-pertemuan untuk mengkristalkan perjuangan pembentukan Provinsi Bengkulu. Upaya perjuangan semakin nyata dengan mengalirnya dukungan dari tokoh-tokoh Bengkulu yang berada di Jakarta, seperti Wahab Affan, Hasan Bahcsin, Syaiful Anwar, Hamid Murni dan putra Bengkulu lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: