Khutbah Idul Fitri: Komitmen Menjaga Ukhuwah dan Kepedulian Sosial Dalam Kehidupan
![Khutbah Idul Fitri: Komitmen Menjaga Ukhuwah dan Kepedulian Sosial Dalam Kehidupan](https://radarbengkulu.disway.id/upload/94b52e633dc802acdac6a63c2566ac7d.jpeg)
Prof. Dr. Zubaedi M. Ag M. Pd-Adam-radarbengkulu
Sebaliknya dituntut perlu mengaktualisasikan sifat rububiyah (رُبُوْبِيَّةْ); ditandai dengan keimanan, ketakwaan dan kesabaran yang telah kita bina bersama-sama sepanjang bulan Ramadhan. Orang yang dapat dengan baik mengoptimalkan sifat rububiyah di dalam jiwanya niscaya jalan hidupnya disinari oleh cahaya Al-Qur'an, prilakunya dihiasi budi pekerti yang luhur (akhlaqul karimah).
Selanjutnya, ia akan menjadi insan muttaqin, insan pasca Ramadhan, yang menjadi harapan setiap orang. Insan yang dalam hari raya ini menampakkan tiga hal sebagai pakaiannya: menahan diri dari hawa nafsu, memberi ma`af dan berbuat baik pada sesama manusia sebagaimana firman Allah:
وَاْلكَاظِمِيْنَ اْلغَيْظَ وَاْلعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ اْلمُحْسِنِيْنَ
"…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134)
Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia
Pesan kedua ramadhan adalah pesan kepedulian, kepekaan dan kedermawanan sosial. Pesan sosial Ramadhan ini terlukiskan dengan indah justru pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal.
Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fithrah kepada ashnafuts tsamaniyah (delapan kategori kelompok masyarakat yang berhak menerima zakat), terutama kaum fakir miskin tampak bagaimana tali silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi.
Ibadah Puasa dengan seluruh rangkaian ibadah sunnahnya pada Ramadhan pada tahun ini seyogyanya menjadi momentum berharga dalam memupuk dan memperkuat semangat kedermawan kita.
Sebagai seorang muslim, sepanjang hayat kita seharusnya terpanggil sebagai aktor aktif mengatasi problem kemiskinan ini dengan menggelorakan semangat berderma serta aktif membangkitkan kesadaran untuk berbagi (thanks giving/futuwwah). Hal ini mengingat misi ajaran Islam adalah memberikan solusi terhadap segala problem masyarakat.
Islam mengajarkan bahwa kedermawanan adalah cerminan kualitas iman dan Islam. Bahwa kadar kualitas iman dan Islam seseorang dibuktikan dengan sifat Ihsan berupa: amal soleh dan kesalehan sosial. Sifat dermawan menjadi salah satu sifat yang terpuji yang harus dipraktekkan oleh seseorang yang mengaku muslim, mu’min dan muhsin.
Menurut Prof Dr. Wahbah Az-Zuhaili (Ulama Fiqih Kontemporer Internasional), ada beberapa keutamaan bagi seseorang yang memiliki sifat dermawan. Pertama, Kedermawanan akan mengantarkan masuk surga. Kedua, sifat dermawan merupakan salah satu ciri-ciri para kekasih Allah SWT.
Ketiga, orang dermawan adalah pembesar (sayyid) kaumnya dan juga mahkota bagi kelompoknya. Keempat, Allah akan menghapus dosa orang yang dermawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu