Penataan DDTS Provinsi Bengkulu Didukung Penuh Badan Musyawarah Adat

Penataan DDTS Provinsi Bengkulu Didukung Penuh Badan Musyawarah Adat

BMA Bengkulu Mendukung Penataan DDTS sebagai Kawasan Wisata dan Budaya-Ist-

RADAR BENGKULU – Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu menyatakan dukungannya terhadap rencana penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Dusun Besar, Kota Bengkulu.

Penataan ini bertujuan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata alam yang berbasis pada adat dan kebudayaan lokal, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:HUT SPS ke 78, Pengurus di Aceh Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim

BACA JUGA:Disaksikan Ribuan Warga, Launching Maskot Pilkada Kaur Bersama Artis Ibukota Liona Beibby Sukses

Ketua BMA Provinsi Bengkulu, Drs. H.S. Effendi, MS, menjelaskan bahwa BMA bersama dengan tokoh adat dan pimpinan kepala daerah terdahulu telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan DDTS sebagai kawasan wisata alam.

 "Dulu saat Pak Rohidin masih menjabat sebagai wakil gubernur, sudah dilakukan pertemuan dengan pihak BKSDA, Kehutanan, dan teman-teman dari Universitas Bengkulu untuk membicarakan agar DDTS bisa segera dijadikan taman wisata alam," kata Effendi.

BMA, sebagai perwakilan masyarakat adat di kawasan DDTS, telah mengawal proses ini dengan intens agar kawasan tersebut tidak hanya menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga taman wisata yang berbasis pada kebudayaan lokal. 

BACA JUGA:Terbaru! Yamaha Aerox 2024 dengan Grafis dan Warna Baru, Tampilan Makin Agresif. Harga Mulai Rp.27 jutaan

"Sampai hari ini kami tetap mengawal, dan kami meminta agar label wisata Danau Dendam Tak Sudah itu mengandung nuansa kebudayaan yang khas. Jadi, tidak hanya wisata alam, tetapi juga wisata budaya." 

 

 

Lebih lanjut Effendi menyebut bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang berwenang dalam penataan kawasan DDTS, juga telah berkoordinasi dengan BMA untuk memastikan bahwa perencanaan penataan tersebut mengakomodir elemen-elemen kebudayaan lokal Bengkulu. 

 

"Saat mereka membuat perencanaan, termasuk dari pusat melalui Kementerian PUPR, mereka juga berdiskusi dengan kami. Sehingga, mereka tahu apa yang harus dilakukan di daerah itu. Mudah-mudahan ada konsistensi dari pemerintahan yang sekarang dan yang akan datang untuk menjadikan wisata ini sebagai model wisata budaya di Indonesia," harap Effendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: