Nyaris Punah, Festival Permainan Tradisional Digelar di Bengkulu Selatan
Inilah kemeriahan suasana permainan tradisional yang dimainkan anak tingkat SD se Kabupaten Bengkulu Selatan-Fahmi-radarbengkulu
"Apalagi dengan teknologi - teknologi yang hadir mampu mengalihkan perhatian anak kepada permainan online.Serta melupakan permainan tradisional yang selama ini sudah ada ditengah masyarakat. Dengan adanya permainan ini mengingatkan kembali bahwa permainan tradisional pada zamannya sangat digemari.Apalagi permainan tradisional banyak sekali manfaat yang bisa dipetik oleh anak,"ungkap Hendra.
Kalau permainan tradisional ini lebih cenderung menggunakan fisik. Selain bermain, anak - anak bisa memiliki tubuh yang sehat. Kalau permainan online biasanya melalui gadget yang mana pengaruhnya cukup tinggi bagi anak,karena permaian online membutuhkan imajinasi. Sedangkan permainan tradisional dilakukan dengan interaksi sesama anak.
BACA JUGA:Menunggak Pajak, Samsat Bekerjasama Dengan Polres Bengkulu Selatan Akan Hapus Data Kendaraannya
BACA JUGA:Ini Jadwal dan Aturan Yang Harus Dipatuhi Oleh Pelamar CASN Bengkulu Selatan
Sehingga kecenderungan anak memiliki dunianya sendiri dari permainan online,dengan permainan tradisional bisa mencegah hal itu terjadi. Dengan permainan tradisional ini diharapkan anak - anak lebih mencintai permainan ini. Karena, kebanyakan anak - anak saat ini sudah tidak mengenal permainan tersebut.
Padahal Permaian ini pada zamannya sangat populer. Bahkan, bisa bermain ke ajang tingkat nasional seperti terompa kayu yang dimainkan setidaknya tiga orang.
BACA JUGA:Menunggak Pajak, Samsat Bekerjasama Dengan Polres Bengkulu Selatan Akan Hapus Data Kendaraannya
BACA JUGA:Ini Jadwal dan Aturan Yang Harus Dipatuhi Oleh Pelamar CASN Bengkulu Selatan
"Hal ini dilakukan karena pada usia anak - anak seharusnya mereka disibukkan dengan bermain,bukan malah menggunakan gadget tanpa memiliki interaksi sesama teman.''
Adapun jenis permainan tradisional yang kita lakukan ada lima. Mulai dari engklek atau engkrang yang menggunakan kayu dibuatkan sebuah tapak untuk kaki, lalu anak berjalan menggunakan kayu tersebut. Kedua, terompa kayu yang dimainkan tiga orang seperti sendal panjang.
BACA JUGA:Mau Tahu, Ini Dia Jumlah Dana Alokasi Khusus PUPR Bengkulu Selatan Tahun 2025
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Buka Forum Group Discussion Pencegahan dan Penanganan Dampak NAPZA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: raadarbengkulu