ROHIDIN MERSYAH - MERIANI AKAN MENANGKAN PILGUB 2024 ?
Lekat S Amrin-Hendri-radarbengkulu
Jaringan dari semua elemen itu, dalam perjuangan Pemilihan Gubernur tanggal 27 November 2024 ini akan kembali digerakkan secara masif oleh Rohidin-Meriani. Dan hasil dari komunikasi yang saya bangun, massa yang berbasis etnis dan kultur mampu dibangun sebuah penjelasan yang realistis oleh tim Rohidin-Meriani terhadap komunitas besar itu.
Kabupaten yang berbasis etnis Rejang, seperti Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, sebagian Bengkulu Utara, telah terkondisikan dari sisi kesadaran pemahaman tentang kehadiran seorang Meriani sebagai figur wanita karir yang sukses berdarah Rejang. Dan Meriani adalah magnet yang cukup kuat bagi masyarakat untuk mendukungnya.
Dari semua potensi yang dimiliki, baik yang dimiliki Rohidin sebagai Ketua Golkar, tentu jaringan yang telah dibangun bertahun-tahun akan digerakkan secara maksimal. Basis Seluma, Manna, Kaur, bagian wilayah yang tidak asing bagi masyarakat, karena Rohidin dan Meriani juga berasal dari wilayah pantai selatan ini. Semua telah dikonsulidasikan dengan sangat baik oleh Rohidin-Meriani.
Sementara Kota Bengkulu, hingga saat ini komunitas masyarakatknya menyadari, bahwa miniature Bengkulu adalah central budaya ada di Kota Bengkulu. Dan figur yang peduli adalah Rohidin Mersyah, karena terbukti selalu menjunjung tinggi semua even budaya Kota Bengkulu, terutama Festival Tabut. Dan ini tidak dilakukan oleh Helmi Hasan selama sepuluh tahun menjadi Wali Kota Bengkulu.
Sementara Helmi-Mian Paslon No.1, sepanjang pengamatan saya sebagai penulis, terlalu mengedepankan suara kencang di permukaan. Teriakan “Gubernur Baru” digaungkan di mana-mana. Dan selalu menjelek-jelekan lawan politik, black campaign oleh tim elit hingga level tim bawah.
Dan hal ini sangat tidak menarik bagi masyarakat. Karena Helmi-Mian adalah figur yang juga sudah pernah memimpin daerah, dan praktik pengelolaan pemerintahan selama dia menjadi Walikota Bengkulu dan Mian sebagai Bupati Bengkulu Utara, bukan tidak tahu oleh semua masyarakat tentang kelemahannya.
Hal lain penanganan jaringan tim tidak tertata rapi, apa lagi sampai kepada level terstruktur dan masif. Tim elit yang dipakai Helmi-Mian, pertama adalah orang-orang yang berkhianat pada Rohidin Mersyah dengan alasan berbagai faktor.
Mereka ini sangat fragmatis, dan hanya mementingkan kepentingan pribadi. Seperti jabatan dan lain-lain yang sifatnya sesaat. Dan mereka ini tidak memiliki militansi perjuangan, apa lagi mempunyai basis massa yang berakar. Orang-orang yang dominan berjiwa fragmatis bagai kutu loncat, atau bunglon tidak dapat diandalkan dalam sebuah perjuangan besar.
Barisan inilah yang selalu mengkampanyekan keburukan Rohidin, dan mereka dipakai oleh Helmi-Mian untuk mendongkrak popularitas paslon ini.
Sebagai sebuah analisis, maka ketentuan akan dapat dilihat pada ending, atau hasil akhir. Tetapi analisis selalu berbasis data. Dan sampai tulisan ini dirilis, Rohidin-Meriani masih masuk dalam radar; sebagai pemenang di PilGub Bengkulu 2024 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu