Dalam Debat, Rohidin Ingatkan Nasib SDN 62 Kota Bengkulu dan Korupsi Bansos ke Helmi Hasan

Dalam Debat, Rohidin Ingatkan Nasib SDN 62 Kota Bengkulu dan Korupsi Bansos ke Helmi Hasan

Dalam Debat, Rohidin Ungkap Nasib SDN 62 Kota Bengkulu dan Korupsi Bansos ke Helmi Hasan-Windi-

Tidak hanya itu, Rohidin juga menyentil program Samisake, yang menurutnya malah memicu ketakutan di kalangan masyarakat. Ia menyebut bahwa dalam pelaksanaannya, program tersebut tidak bebas dari campur tangan aparatur pemerintahan, sehingga berujung pada pelanggaran hukum.

Merasa tersudut, Helmi memilih tak banyak bicara soal kasus bansos. Namun, ia menanggapi tudingan mengenai Samisake dengan menjelaskan bahwa program itu sebenarnya bertujuan untuk mendukung usaha masyarakat kecil melalui dana bergulir lewat Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

“Program Samisake dirancang untuk memudahkan masyarakat berusaha dengan proses sana bergulir,” ujar Helmi. Menurutnya, meski sempat menimbulkan kasus hukum, permasalahan tersebut telah diselesaikan di kejaksaan.

Tidak berhenti di situ, Helmi juga melontarkan sindiran lain pada Rohidin terkait kasus benur, yang menyeret Pejabat Kementerian kelautan dan perikanan ke meja hijau.

Helmi menyebut bahwa meski kasus ini terkait langsung dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun nama Rohidin juga sempat muncul dalam pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 “Saya berharap Pak Rohidin selesai jadi gubernur tidak lagi dipanggil KPK karena kasus benur,” kata Helmi, menyinggung bahwa Rohidin sudah beberapa kali diminta keterangan oleh KPK terkait isu tersebut.

Tak ingin rumor berkembang liar, Rohidin memberikan klarifikasi soal keterlibatannya dalam kasus benur.

Ia menjelaskan bahwa dirinya hanya dimintai keterangan oleh KPK karena posisinya sebagai Gubernur Bengkulu pada saat itu, mengingat kasus tersebut melibatkan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

 “Saya hanya sekali dimintai keterangan oleh KPK, begitu pula Bupati Kaur pada saat itu, Gusril Fauzi,” ujar Rohidin, menepis anggapan bahwa ia terlibat langsung dalam kasus benur.

Pada akhir sesi debat, Rohidin kembali melontarkan sindiran pada Helmi terkait ketidakhadirannya saat dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) beberapa waktu lalu.

“Kalau dipanggil, kita datang. Kalau diundang, kita hadir. Jangan seperti pak Helmi, saat dipanggil Bawaslu tidak hadir," kata Rohidin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: