Belum Dilantik jadi Gubernur dan Wagub Bengkulu, Nama Helmi-Mian Dicatut Oknum

 Belum Dilantik jadi Gubernur dan Wagub Bengkulu, Nama Helmi-Mian Dicatut Oknum

Helmi-Mian Belum juga resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, tapi nama Helmi dan Mian sudah dicatut oleh oknum tak bertanggung jawab-Ist-

Menurut Muspani, pihaknya telah mengantongi nama beberapa pelaku dan telah memberikan peringatan keras. Bahkan, beberapa dari mereka sudah mengembalikan uang yang sempat diterima. Namun, uang yang di terima tersebut sudah dikembalikan oleh oknum yang mengatasnamakan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu terpilih.

"Kalau masih ada yang berani bermain, kami tidak akan ragu membawa kasus ini ke ranah hukum," ancamnya.

Tim hukum juga telah berkoordinasi langsung dengan Helmi Hasan dan Mi’an. Arahan yang diterima jelas, tidak ada kompromi bagi siapapun yang mencoba mencoreng nama kepemimpinan mereka.

"Pak Helmi dan Pak Mi’an sudah memerintahkan kami untuk segera mengambil langkah hukum jika masih ada yang bermain dengan nama mereka," ujar Muspani.

Tim Pemenangan Helmi-Mi’an kini membuka jalur pengaduan bagi masyarakat yang merasa menjadi korban penipuan.

"Siapapun yang dirugikan bisa melapor langsung ke tim kami, baik secara langsung maupun melalui WhatsApp," kata perwakilan tim, Herimanto.

Dia memastikan bahwa laporan yang masuk akan segera ditindaklanjuti.

"Kami tidak ingin ulah oknum-oknum ini mencoreng perjuangan Helmi-Mi’an dalam membangun Bengkulu," ujarnya.

Helmi Hasan sendiri telah memberikan pernyataan tegas terkait fenomena ini. Dalam sebuah rekaman suara yang diperdengarkan oleh tim hukum dan pemenangan, ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, praktik pungutan liar dan jual-beli jabatan tidak akan dibiarkan terjadi.

"Kami hanya ingin fokus membantu rakyat. Tidak ada tempat bagi praktik semacam ini di pemerintahan kami," kata Helmi.

Lebih lanjut, Helmi memastikan bahwa masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan laporan secara langsung melalui media sosial.

"Setiap malam kami akan live di TikTok, Facebook, dan platform lainnya. Ini agar pemerintahan ke depan benar-benar transparan dan berbasis Good Governance," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: