Kemuliaan Bulan Syakban dan Persiapan Menyambut Ramadhan 1446 Hijriah

radarbengkuluonline.id -- Para pembaca  rahimakumullah, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Kemuliaan Bulan Syakban dan Persiapan Menyambut Ramadhan 1446 Hijriah.

Materi ini ditulis oleh  Ustadz Syukran Jayadi, S. Sos. I., M. PD. I. Ia adalah Ketua Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama RI. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM 8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

 

Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Ma'asyiral muslimin Jamaah Masjid Jami'Babussalam rahimakumullah

Hitungan tahun Hijriah telah membawa kita  memasuki tanggal, 15 Sya‟ban 1446 H dan hari ini ialah Jumat Ketiga di Bulan Syakban 1446 H yang  berarti hari ini adalah Nisfu Sya'ban. 

Maka pada kesempatan yang mulia ini, khatib akan menyampaikan  khutbah dengan tema “Kemuliaan bulan Sya’ban dan Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan 1446 H”.

 

Secara bahasa, Sya'ban berasal dari kata Syi'ab yang artinya jalan di atas gunung. Makna ini selaras dengan posisi bulan Syakban yang menyongsong  bulan Ramadhan. Hal ini merupakan kiasan bahwa bulan kedelapan dalam kalender Hijriah tersebut merupakan momen tepat untuk menapaki jalan kebaikan secara lebih intensif atau serius atau mujahadah, mempersiapkan diri menyambut bulan paling mulia, yakni bulan Ramadhan.

Posisi bulan Sya'ban yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan seringkali kurang mendapat perhatian, dibandingkan dua bulan mulia yang menghimpitnya tersebut. Pada Rajab, keutamaan-keutamaan seputar puasa dan amalan lainnya kerap kita dengar. 

 

Di bulan Rajab pula,  kita mengenang peristiwa dahsyat yang didalami Rasulullah SAW yaitu peristiwa Israk Mikraj. Sedangkan bulan Ramadhan lebih hebat lagi. Orang-orang seakan akan menjadi manusia baru, berburu fadhilah dan pahala berlipat di bulan suci ini. Tidak demikian dengan bulan Sya'ban.

Dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Nasai, Nabi Muhammad  SAW menyebut Sya‟ban sebagai bulan yang biasa dilupakan umat manusia.

 

Sumber: