Kemuliaan Bulan Syakban dan Persiapan Menyambut Ramadhan 1446 Hijriah

Kemuliaan Bulan Syakban dan Persiapan Menyambut Ramadhan 1446 Hijriah

Syukran Jayadi, S. Sos. I., M. PD. I-Adam-radarbengkulu

Terkaitan dengan mulianya bulan Sya'ban ini, Nabi Muhammad SAW bersabda ; “Rajab adalah bulannya Allah SWT, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadlan ialah bulannya umatku.”

Maka yang mestinya kita lakukan saat memasuki bulan Rajab dan Sya‟ban adalah yang seperti apa yang dilakukan dan dicontohkan Rasulullah SAW, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim, Rasulullah  SAW memperbanyak doa yang artinya:

 

“Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadlan.”

 

Hadirin yang dirahmati Allah SWT, 

Bukti dari mulianya bulan Sya‟ban, bisa kita lihat dari sejumlah peristiwa penting bersejarah didalamnya.  Peristiwa-peristiwa ini bisa dipandang bukan semata sebagai fakta historis atau sejarah tapi juga pertanda bahwa Allah SWT memberikan perhatian spesial terhadap bulan ini.

Pertama, bulan Sya'ban dikenal sebagai bulannya  Sholawat. Karena Allah SWT pada bulan ini menurunkan ayat perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad  SAW. yaitu surat al-Ahzab ayat 56 yang artinya:

 

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat  untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan  kepadanya.”

Mayoritas ulama, khususnya dari kalangan mufassir, sepakat bahwa ayat ini turun di bulan Sya'ban.

 

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip pernyataan Imam  Bukhari menjelaskan bahwa “Allah SWT bershalawat”  bermakna Allah SWT memuji Nabi Muhammad SAW, “Malaikat 

bershalawat” berarti mereka sedang berdoa, sementara  “manusia bershalawat” selaras dengan pengertian mengharap berkah dan syafa'atnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: