KHUTBAH IDUL FITRI: Menjaga Kemabruran Puasa Pasca Idul Fitri Membangun Manusia Berkarakter

Prof. Dr. H. Zubaedi M. Ag M. Pd-Adam-radarbengkulu
radarbengkuluonline.id -- Para pembaca rahimakumullah, tidak terasa bulan Ramadhan telah berakhir dan pagi hari ini kita sudah memasuki hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Idul Fitri untuk pembaca semua. Judulnya, Menjaga Kemabruran Puasa Pasca Idul Fitri Membangun Manusia Berkarakter .
Materi ini ditulis oleh Prof. Dr. H. Zubaedi M. Ag M. Pd. Ia adalah Wakil Rektor 2 UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Wakil Ketua PWNU Bengkulu. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Masjid Al Faruq UIN Fatmawati Sukarno, Kota Bengkulu.
Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Selamat Hari Raya Idul Fitri! Mohon Maaf Lahir dan bathin
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Khutbah I
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَرَحْمَتُهُ الْمُهْدَاةُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أما بعد، فَأُوصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى: إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ، اُدْخُلُوْهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ (الحجر: ٤٥-٤٦)
Alhamdulillah, Idul Fitri 1446 H telah tiba. Ramadhan telah meninggalkan kita. Setiap muslim setelah menjalani ibadah wajib maupun sunnah sepanjang Ramadhan diharapkan dapat merawat kemabruran puasa.
Kemabruran puasa antara lain ditandai dengan munculnya kepribadian yang lebih bertaqwa, menjadi insan yang senantiasa bersyukur, bersabar dan ikhlas.
Meminjam pandangan Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, kita harus dapat merawat kemabruran puasa, dengan melahirkan insan-insan yang mencerminkan sifat شَّكُور (syakur), مُخْلَص (mukhlas), مصابِرِ (mashabir), خشية (khasyah), إِسْتِجَابَة (istijabah), التوابين (at-tawwabin), dan sifat-sifat terpuji yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: