Setelah yang lain dapat giliran dibacakan nasibnya, ahli nujum orang India itu diminta membaca suratan tangan ayahnya. Justru ayahnya sebagai santri sama sekali tidak percaya dan tidak setuju dibacakan nasibnya. Karena, itu bertentangan dengan keyakinan agamanya.
‘’Tapi entah mengapa, entah karena apa, berlainan dengan waktu yang lain, pada hari itu aku bersedia dibacakan suratan tanganku.Tapi, itu tentunya sekadar iseng saja,’’ ujar Fatmawati menceritakan cerita ayahnya itu kembali.
BACA JUGA:Al - Zaytun Masih Diizinkan Terima Santri Baru
Waktu itu, ahli nujum tersebut mengajukan berbagai pertanyaan kepada ayahnya. Ayahnya pun menjawabnya. ‘’Apakah tuan mempunyai seorang anak perempuan yang berumur kira-kira 4 tahun?’’
Ayahnya pun heran dan menjawab, ‘’Ya, saya mempunyai seorang anak perempuan yang berumur kurang lebih 4 tahun.’’
BACA JUGA: Juara Pertama Lomba Desa Tingkat Provinsi Bengkulu Itu Tumbuk Tebing