9 Mitos Tentang Kucing yang Harus Berhenti Dipercayai, Apa Saja? Yuk Dikulik

Jumat 09-08-2024,14:27 WIB
Reporter : Naura qristina
Editor : Syariah muhammadin

Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa kucing bersifat krepuskular, yang berarti mereka biasanya lebih aktif saat fajar dan senja. 

Jadi, jika Anda memiliki kucing yang nokturnal, itu hanyalah pola perilaku dan Anda mungkin perlu mengubah jadwal mereka dan mengatur lingkungan mereka untuk memastikannya sesuai dengan Anda.

2. Kucing adalah hewan penyendiri

Seperti anjing, kucing bisa merasa cemas dan stres karena perpisahan.

Faktanya, kecemasan akan perpisahan pada kucing dapat terlihat dari perilaku seperti buang air besar di luar kotak pasir, perawatan berlebihan, muntah, dll. 

Sebagai orang tua hewan peliharaan, Anda bertanggung jawab untuk memastikan kucing Anda senang dan tenang, serta memberinya cukup rangsangan dan interaksi agar ia tetap sibuk.

3. Aneh rasanya mengajak kucing jalan-jalan

Tidak, sama sekali tidak. Itu semua tergantung pada kucing Anda. Semakin banyak orang saat ini mengajak kucing mereka jalan-jalan. 

Tentu saja, tali kekang dan tali kekang kucing berbeda dengan tali kekang dan tali kekang anjing, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan mereka.

Anda dapat memulainya secara perlahan dan memperhatikan bahasa tubuh kucing Anda untuk mengetahui apakah mereka suka atau tidak suka diikat dengan tali kekang.

4. Tidak ada kumis, tidak ada keseimbangan

Salah satu mitos paling populer tentang kucing terkait dengan kumisnya.

Banyak orang berpikir bahwa jika kumis kucing dipotong, mereka akan kehilangan keseimbangan. 

Meskipun kumis kucing tidak boleh dipangkas atau dipotong, kumis adalah 'alat peraba' yang menuntun kucing dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. 

Organ sensorik ini membantu kucing menavigasi lingkungan seperti antena pada serangga.

5. Kucing rumahan bisa hidup tanpa dokter hewan

Kategori :