Menanggapi keluhan ini, Gubernur Rohidin mendorong seluruh pihak untuk aktif membantu Pemprov Bengkulu dalam menyosialisasikan program BPJS Kesehatan agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Ini program untuk rakyat, dan harus berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kita mengharapkan semua pihak ikut menyosialisasikan bahwa cukup dengan KTP dan KK, seluruh masyarakat Bengkulu sudah terjamin untuk mendapatkan layanan kesehatan," jelas Rohidin.
Rohidin juga menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan dan petugas layanan kesehatan dalam mendukung jalannya program ini.
Selain itu, Pemprov Bengkulu juga terus berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk mengatasi berbagai kendala teknis yang menghambat layanan kesehatan.
"Kami terus berupaya agar tidak ada lagi kasus masyarakat yang tidak bisa berobat karena masalah administrasi atau kurangnya pemahaman tentang program BPJS ini. Kami minta agar semua rumah sakit dan puskesmas di seluruh provinsi memprioritaskan kepentingan rakyat dalam layanan kesehatan ini," tambah Gubernur.
Pencapaian cakupan kesehatan semesta (UHC) di Provinsi Bengkulu menjadi salah satu prestasi yang dibanggakan oleh Pemprov.
Dengan terus meningkatkan sosialisasi dan memperbaiki kualitas layanan, Bengkulu diharapkan dapat mencapai target UHC 100 persen, di mana seluruh masyarakat memiliki akses penuh terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Pemprov Bengkulu, melalui berbagai kebijakan prorakyat di sektor kesehatan, berkomitmen untuk terus mendukung program ini hingga benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Gubernur Rohidin berharap bahwa dengan terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya BPJS Kesehatan, Bengkulu dapat menjadi provinsi yang memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh warganya.
“Program ini sangat penting, bukan hanya untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk memastikan bahwa kita memiliki sistem kesehatan yang kuat dan merata. Oleh karena itu, mari kita dukung bersama,” pungkas Gubernur Rohidin.