Masyarakat luar memandang Jepa sebagai makanan tradisional yang unik, karena bahan dasarnya terbuat dari singkong, bukan beras.
Proses pembakarannya yang dilakukan langsung di atas bara api juga menambah daya tarik otentiknya.
Menurut salah satu pakarnya yakni Besse Qur'ani, salah satu dosen tata boga di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Ia juga menjelaskan bahwa sejarah dan eksistensi Jepa tidak lepas dari berbagai faktor, seperti kondisi geografis, budaya, serta ketersediaan bahan pangan di daerah asalnya.
Dengan demikian, Jepa bukan sekadar hidangan, melainkan juga cerminan dari adaptasi dan kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan potensi alam yang ada.
Nurhayati, seorang penduduk lokal dari Mandar, dengan penuh suka cita menceritakan pengalaman menikmati Jepa yang dipadukan dengan Bau Peapi, sebuah hidangan khas yang berbahan dasar ikan.
“Jepa juga enak dinikmati bersama Bau Peapi; ketika dicampurkan dengan kuahnya, rasanya semakin lezat,” ujarnya.
Kombinasi antara Jepa yang gurih dan kuah ikan Bau Peapi menciptakan cita rasa yang kaya dan autentik, mencerminkan kekayaan kuliner tradisional Mandar.