Pengerukan Alur Pulau Baai Bengkulu Masih Menemukan Kendala
Pengerukan Alur Pulau Baai Bengkulu belum rampung-Windi Junius-Radar Bengkulu
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Tahan Bos Batu Bara Provinsi Bengkulu, Totalnya 5 Tersangka
Ia mendorong PT Pelindo agar menambah alat berat dan kapal keruk berukuran besar untuk mempercepat pengerjaan tahap akhir. Denny mengungkapkan bahwa sejak awal Pemprov Bengkulu sudah menyarankan agar Pelindo menyiapkan armada pengeruk yang memadai untuk mengejar target teknis yang cukup berat.
"Kita sudah dari awal mendesak Pelindo agar menambah kapal keruk yang kapasitasnya besar. Kalau alatnya masih terbatas, ya pasti pengerjaannya lambat," ujarnya.
BACA JUGA:Berpacu dengan Waktu, DPRD Provinsi Bengkulu Bahas RPJMD 2025-2030
Menurutnya, lambatnya pengerukan akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas pelabuhan, termasuk arus logistik dan distribusi barang kebutuhan pokok maupun komoditas ekspor seperti batu bara dan CPO (Crude Palm Oil).
Pelabuhan Pulau Baai sendiri merupakan satu-satunya pelabuhan besar di Provinsi Bengkulu yang memiliki akses langsung ke jalur pelayaran internasional. Dengan posisi geografis yang strategis di pesisir barat Sumatera, pelabuhan ini dipandang sebagai penggerak utama sektor logistik, energi, dan perdagangan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Launching Koperasi Merah Putih, Provinsi Bengkulu Siap Kawal Gerakan Ekonomi Rakyat
RA Denny menekankan pentingnya pelabuhan ini sebagai penghubung vital antara Bengkulu dan pasar nasional, bahkan global.
"Pelabuhan ini sangat strategis. Ia bukan sekadar pintu masuk dan keluar barang, tapi sudah jadi jantung perekonomian Bengkulu. Terutama untuk sektor energi seperti batu bara dan kelapa sawit," ucap Denny.
BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Bengkulu akan Klarifikasi Soal Gaji Guru SMK yang Viral di DPR
Pemerintah Provinsi Bengkulu menaruh harapan besar pada selesainya pengerukan ini. Sebab, begitu alur pelayaran mencapai kedalaman 12 meter, kapal bertonase besar tak perlu lagi menunggu pasang atau dialihkan ke pelabuhan lain. Hal ini akan memotong biaya logistik, meningkatkan daya saing produk lokal, dan mendongkrak investasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
